KOTABARU, klikkalsel – Pembangunan bendungan air sungai milik masyarakat di kawasan Desa Mandin, Kecamatan Pulaulaut Utara, dinilai mengganggu aliran air baku milik Perusahaan Daerah Air Minum, (PDAM) Kotabaru.
Terlebih, bendungan yang dikelola oleh swadaya masyarakat posisinya berada di atas bendungan milik PDAM, sehingga air sungai Mandin tidak dapat mengalir dengan lancar seperti biasa ke instalasi yang dikelola oleh PDAM di Gunung Rely.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur PDAM Kotabaru, Noor Ipansyah, saat meninjau bendungan sungai milik swadaya masyarakat bersama Wakil Bupati Kotabaru Ir H Burhanudin.
Menurut Ipansyah, suplai air baku gunung Rely, meskipun berasal dari dua mata air, akan tetapi, suplai air Sungai Mandin sangat mempengaruhi instalasi gunung Rely.
Terlebih, lebih 5 ribu pelanggan PDAM, atau 40 persen distribusi air berasal dari instalasi gunung rely.
“Kita bisa melihat sendiri kondisinya setelah ada bendungan diatas. Kalau musim hujan masih ada airnya bendungan milik PDAM. Tapi kalau tidak ada hujan maka kondisi air nya sangat memperihatinkan. Hal ini otomatis mengganggu pendistribusian air ke ribuan pelanggan kita,” ujar Ipan, (6/3/2018).
Melihat kondisi tersebut, Wakil Bupati Kotabaru, Burhanudin mengaku, sangat menyangkan adanya bendungan sungai yang dibangun atas swadaya masyarakat, karena selain posisinya tepat berada di atas bendungan PDAM, juga berada di kawasan hutan lindung.
“Ini sebenarnya tidak boleh. Akan tetapi nanti harus segera ada pertemuan dengan pihak terkait, Camat, Instansi terkait, masyarakat, dan PDAM untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini,” tandas Wabup.(duki)
Editor : Amran