BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hampir dua pekan satu orang narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banjarmasin yang kabur belum juga ditemukan.
Kepala Lapas Kelas II A Banjarmasin, Herliadi akhirnya buka suara terkait kaburnya narapidana bernama Ipu Hadi yang dilaporkan kabur pada 23 Juli 2022 lalu.
Diketahui Ipu Hadi adalah warga asal Jalan Murjani, Gang Wijaya RT 5, Pahandut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Dia dilaporkan kabur setelah melakukan kegiatan asimilasi bersih-bersih di halaman Lapas.
“Kita terus berupaya agar yang bersangkutan cepat tertangkap. Koordinasi dengan pihak kepolisian Kalteng juga dilakukan. Bahkan pengejaran sampai ke pelosok,” kata Herliadi, Selasa (2/8/2022).
Dia juga menjelaskan penunjukan yang bersangkutan dalam program asimilasi sudah sesuai SOP.
Program asimilasi adalah program yang diberikan untuk narapidana mempersiapkan diri ketika dia bebas. Dengan syarat berkelakuan baik dan sudah menjalani separo masa hukuman.
Baca Juga : Narapidana Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Diduga Kabur Saat Kegiatan Asimilasi di Luar
Baca Juga : Diduga Mencuri Besi Bekas, Tiga Karyawan PT SIS Diamankan Polisi
“Kita asesmen dan dia terpilih, mendapatkan penilaian baik. Padahal sejak Mei lalu baik-baik saja. Tidak tahu apa yang terlintas di pikirannya kenapa mau jadi melarikan diri. Kita jadi seperti dikhianati,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Herliadi belum mengetahui Motif kaburnya narapidana tersebut dan sudah melakukan upaya lain dengan melakukan komunikasi kepada keluarga Ipu Hadi agar kooperatif.
“Motif kaburnya belum kita ketahui. Tapi ada informasi kemungkinan keluarganya yang membesuk menyampaikan berita-berita yang tidak enak tentang keluarganya,” jelasnya.
Padahal, ungkap Herliadi, jika Ipu sabar maka akan keluar lebih cepat. Karena pada Agustus ini akan ada remisi kemerdekaan.
Untuk menghindari kejadian serupa, Herliadi mengatakan jika pihaknya memperketat pengamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Setelah kejadian itu kita langsung melakukan evaluasi agar tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi