Begini Kronologis Kecelakaan yang Menewaskan Pelajar Akademi Maritim

Korban kecelakaan di depan perempatan Sungai Andai saat hendak di evakuasi ke rumah sakit

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Satlantas Polresta Banjarmasin mengungkap kronologis kecelakaan maut di perempatan Sungai Andai atau simpang empat Traffic Light Sultan Adam yang menewaskan seorang pelajar Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin, pada Rabu (15/11/2023) kemarin.

Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Taufiq Qurahman mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 8.47 Wita, yang mana Unit Dump Truck warna Kuning datang dari arah Kayu Tangi menuju arah Banua Anyar melaju saat melihat traffic light di perempatan Sungai Andai dan Sultan Adam sedang hijau.

“Truk itu saat di Jalan Sultan Adam melaju ketika lampu traffic light sedang hijau,” ujarnya, Kamis (16/11/2023) malam.

Di saat bersamaan, korban yang diketahui bernama Riki Johannes Sihombing (20), datang menggunakan motor matic dari arah belakang truk dengan kecepatan tinggi hendak menyalip dari arah kiri.

Baca Juga Pelajar Akademi Maritim Nusantara Tewas Usai Alami Kecelakaan

Baca Juga Sekdako Banjarmasin Ingin Masyarakat Terlibat dalam Penanganan Kecelakaan di Area Perairan

Namun, saat korban sedang menyalip di waktu bersamaan tiba – tiba datang seorang pengendara hendak menerobos lampu traffic light yang masih merah dari arah Sungai Andai menuju arah Kayu Tangi.

Sontak, korban terkejut dan melakukan pengereman mendadak yang kemudian mengenai motor pengendara penerobos dari arah Sungai Andai.

“Korban yang melakukan pengereman mendadak seketika terlempar dari motornya ke samping kanan dan kemudian terjatuh mengenai bagian ban belakang samping kiri truk,” jelasnya.

Akibat kecelakaan itu, korban yang merupakan warga Komplek Griya Persada Permai RT 32, Desa Semangat Dalam, Kabupaten Barito Kuala (Batola) mengalami luka berat pada bagian kaki sebelah kanan.

“Korban sempat dilarikan ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, tak berselang lama korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Rt 32, Wagimin menceritakan, korban adalah anak yang baik, sopan dan ceria di lingkungan warga serta teman-temanya.

“Dia sangat ramah sama warga, bahkan saat di rumah sakit sebelum meninggal korban sempat meminta maaf dan ampun kepada orang tuanya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Akhmad