Baru Wacana, Harga MinyaKita Naik Duluan di Pasaran

Minyak Subsidi Pemerintah MinyaKita yang sudah naik dipasaran dari harga HET

BANJARMASIN, klikalsel.com  – Beberapa waktu lalu  Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berencana menaikan harga minyak goreng bersubsidi atau MinyaKita dari harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 menjadi Rp15.700.

Meski belum ada kepastian kenaikan kapan, namun harga MinyaKita di pasaran sudah naik.

Pantauan klikkalsel.com di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin Kamis (4/7/2024), wacana tersebut sudah berimbas di pedagang  yang sudah menaikan harga.

Di kawasan Pasar Lama Harga MinyaKita sudah dijual kisaran Rp16.500 hingga Rp17.500 untuk botol yang 1 liter dan kemasan 1 liter berkisar Rp15.500 hingga Rp16.000.

Seperti yang diungkapkan Hj Hifni, yang sudah mendapatkan harga di atas HET dengan nilai Rp15.500 hingga Rp15.700 per liternya dari sejumlah agen yang mengantar.

“Dan otomatis kami menjual kembali dengan harga Rp16.500..Kami mendapat harga sudah diatas HET, dan saya tidak tau tiba tiba naik. Otomatis dijual agar mendapat keuntungan,” ucapnya Kamis (4/7/2024).

Sementara distribusi Minyakita terbilang lancar dan pasokannya tidak ada kendala.

“Setiap harinya kami disuplai oleh distributor tanpa ada kendala apapun, namun yang saya tidak tahu harganya naik,” beber Hifni.

Baca Juga : Sukses Turunkan Angka Stunting, Bupati HST Raih Penghargaan dari BKKBN RI

Baca Juga : Tangani Permasalahan Air di Perbatasan Banjarmasin-Banjar, PTAM Intan Banjar Rencana Bangun IPA Sungai Bakung

Tak jauh beda dengan Hasan yang menjual dengan harga Rp17.000 Minyakita per liternya.

Disebutnya minyak goreng Minyakita merupakan subsidi dari pemerintah yang banyak digunakan masyarakat dengan harga yang cukup terjangkau.

Dengan kenaikan minyak tersebut tentu akan berimbas dengan kenaikan harga sembako lainnya.

“Jelas, otomatis apabila minyak naik harga sembako lainnya kemungkinan akan ikut naik pula,” ucapnya kepada klikkalsel.com.

Hasan berharap, agar pemerintah tak menaikan harga minyak subsidi tersebut, takutnya ini akan memberatkan masyarakat.

“Kasihan masyarakat kecil kalau semua barang ikut juga naik akibat imbas minyak goreng,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad