BANJARMASIN, klikkalsel.com – Balai Pemasyarakat Kelas I Banjarmasin melakukan penjajakan pengoperasian Griya Abhipraya Bapas Banjarmasin sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan klien pemasyarakatan serta Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
Hal itu dimantapkan dengan audiensi Kepala Bapas Kelas I Banjarmasin, Pudjiono Gunawan yang melakukan audiensi dengan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bertempat di Balai Kota Jalan RE Martadinata Banjarmasin, Selasa (24/1/2023).
Dihadapan Walikota Banjarmasin, ia menjabarkan bahwa Griya Abhipraya saat ini disiapkan sebagai program unggulan dari jajaran Direktorar Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai alternatif penempatan ABH serta pusat pembimbingan bagi Klien Pemasyarakatan.
“Nantinya, Griya Abhipraya ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penjatuhan putusan hakim sebagai tempat pembinaan ABH selain penempatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) atau tempat pembinaan miik instansi pemerintah lainnya,” ujarnya.
Baca Juga : Mardani H Maming Tegas Tolak Dakwaan Jaksa KPK di Nota Pembelaannya
Selain itu, Griya Abhipraya juga menawarkan program rumah singgah, program pelatihan keterampilan dan kerajinan, serta program pendidikan lanjutan atau kejar paket bagi mereka yang ditempatkan disana.
Didepan Ibnu Sina ia berharap pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin dapat berkolaborasi bersama Bapas Banjarmasin dalam menjalankan program pembimbingan dan pelatihan bagi eks warga binaan pemasyarakatan dan Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
Kolaborasi ini diharapkan dapat terwujud dan efektif terlaksana, serta dapat dirasakan manfaatnya bagi sebanyak-banyaknya masyarakat Kota Banjarmasin. “Dan secara khusus warga kota Banjarmasin yang menyandang status eks warga binaan lembaga emasyarakatan dan anak dibawah umur yang tersangkut persoalan hukum,” lanjutnya.
Sementara itu, Walikota Ibnu Sina menyambut baik program yang disampaikan, selanjutnya pihaknya akan menyiapkan tim untuk menindaklanjuti hal tersebut untuk masuk pada pembahasan teknis dan persiapan sumber daya yang diperlukan. (*)
Editor: Abadi
