BANJARMASIN, klikkalsel.com – Peristiwa penikaman yang terjadi di salah satu SMA Favorit di Banjarmasin belakangan diketahui siswa berprestasi dari SMP yang sama.
Dari informasi yang telah dihimpun, rupanya kedua siswa tersebut sebelumnya pernah bersekolah di SMPN 3 Banjarmasin. Hal itu juga dibenarkan oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 3 Banjarmasin tersebut.
“Iya mereka memang siswa kami dulunya dan baru saja lulus,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kedua siswa tersebut tidak pernah bermasalah selama bersekolah di SMPN 3 Banjarmasin. Bahkan menurutnya, kedua pelajar tersebut merupakan siswa berprestasi di kelasnya masing-masing.
“Korban itu siswa di kelas unggulan, sementara pelaku masuk 10 besar di kelasnya. Makanya kami terkejut kenapa sampai terjadi seperti itu,” tuturnya.
“Mereka siswa-siswa berprestasi bukan siswa bermasalah. Saya juga bingung karena mereka kelasnya berbeda dan jauh. Sangat tidak mungkin rasanya ada pembullyan,” sambungnya.
Ia pun membantah bahwa kasus yang terjadi tersebut merupakan kasus bullying atau perundungan yang terjadi sejak SMP.
Pasalnya selama kedua siswa tersebut bersekolah di SMPN 3 Banjarmasin, tidak pernah ada catatan buruk. Terlebih ia mengklaim bahwa pihak sekolah memiliki catatan pengamatan terhadap para siswa.
Baca Juga : Orangtua Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Bantah Adanya Bullying dari Anaknya
Baca Juga : Kadisdik Kalsel Jenguk Korban Penusukan di SMA Favorit, Tanggung Semua Biaya
Di catatan pengamatan itu, para guru bisa mantau keseharian siswa di kelas. Sehingga kalau memang ada kejadian maka akan dicatat dan dilaporkan untuk jadi evaluasi pihaknya.
“Kalau memang ada bully di lingkungan sekolah, pasti akan kami tindak. Tidak mungkin kami diam saja,” terangnya.
“Makanya bingung juga katanya adanya pembullyan, sementara kelas mereka berjauhan. Setiap berteman pasti lebih ke teman di lingkungan kelasnya saja,” tambahnya.
Mengingat kasus penusukan ini sangat viral dan hangat jadi perbicangan, untuk itu ia berharap masyarakat untuk lebih bijak menanggapinya dan tak menyudutkan siapapun.
Apalagi kasus tersebut masih dalam penyelidikan di pihak kepolisian dan sudah menyangkut anak di bawah umur.
“Masih belum jelas penyebabnya, makanya mari tunggu saja hasilnya dan jelas kami sebagai guru mereka di SMP berharap kasus ini selesai dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kelas pelaku penusukan saat masih di kelas IX SMPN 3 Banjarmasin, mengatakan pelaku selama ini dikenal sebagai anak yang pendiam di kelasnya.
“Dia cukup tertutup orangnya. Namun tetap berbaur dengan teman di kelasnya. Cuman memang tidak terlalu mencolok orang,” terangnya.
Dengan kasus yang terjadi tersebut, ia pun sempat heran dan terkejut, mengapa penusukan itu dilakukannya.
“Pastinya saya sebagai mantan wali kelasnya sangat menyayangkan perbuatan tidak baik itu. Entah apa yang membuatnya seperti itu,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran