Arifin Arfan Gentar Melawan Kotak Kosong

Incumbent Bupati Tapin H Arifin Arfan diwawancari pers. (baha/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Pilkada Tapin dipastikan hanya memiliki calon tunggal, yakni pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Arifin Arfan – M Syarifudin.

Incumbent Bupati Tapin H Arifin Arfan diwawancari pers. (baha/klikkalsel)

Walau begitu, incumbent Bupati Tapin H Arifin Arfan sepertinya pesimis bersaing dengan kotak kosong.

Ia bimbang dan mengaku optimis melawan kotak kosong di Pilkada Tapin. “Bagaimana ya jawabnya. Kita ini dipadahkan optimis kada berani (kita disebut optimis belum berani),” ujarnya, usai menjalani psikotes di RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu (11/1/2018).

Masalahnya hanya Pilkada Tapin yang memiliki calon tunggal dari semua Pilkada serentak di Indonesia.

Kemudian yang menjadi masalah, karena masyarakat belum pernah mengalami yang demikian. Sehingga perlu melakukan sosialisasi.

“Makanya waktu penyerahan berkas pendaftaran kemarin, kita berharap dengan jajaran KPU setempat bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Kalau tidak, tingkat kehadiran pemilih menggunakan hak suaranya menurun. Bahkan, lanjutnya, meskipun hadir tapi tidak mengerti saat memilih nanti, tentu akan memberi pengaruh terhadap perolehan suara.

“Saat Pilkada dulu ada saingan total suara 74,6 persen. Sekarang kita khawatir juga kalau dibawah 74, berarti kan menurun,” katanya.

Ditanya menguntungkan apa tidak sebagai calon tunggal, ia juga tidak bisa menjawab. “Dibilang menguntungkan, tapi bagaimana kalau kita sosialisasi kurang lancar dan tidak dipahami oleh masyarakat. Terutama orang tua sangat sulit, kalau anak muda lebih cepat paham,” sebutnya.

Incumbent Bupati Tapin ini sudah mengumpulkan pemuda, organisasi KNPI, Karang Taruna. Total ada 1.200 pemuda dibawah binaannya, yang akan diturunkan untuk sosialisasi di seluruh wilayah Tapin. “Setiap desa ada 10 pemuda yang akan mensosialisasikan,” katanya.

Ia tidak mau harus menanggung malu dengan dukungan semua partai, tetapi mendapatkan suara rendah di Pilkada tersebut. “Tolong do’a ya,” tandasnya.

Tidak Menghendaki Calon Tunggal

Arifin tidak menghendaki menjadi calon tunggal di Pilakda itu. Padahal, dalam ajang Pilkada itu lebih baik ada saingan. Karena dalam demokrasi itu intinya ada lawan.

Sebenarnya, sambungnya, ada calon perseorangan yang ingin maju, tetapi tidak memenuhi syarat jumlah KTP.

“Jadi jangan berpikiran kita menguasi partai. Saya tidak ada maksud, silahkan saja partai dan siapapun menentukan pilihannya kepada siapa,” tuturnya.

Hanya saja dalam perkembangannya semua partai, termasuk Partai Nasdem yang belum memiliki kursi mengarahkan dukungan kepada duet Arifin-Syarifudin.

Oleh karena itu, ia tidak mau disebut sebagau aksi borong partaTidak ada koordinir, artinya partai sendiri yang niat mengusing kita,” timpalnya. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan