BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 28 Aplikasi Pemko Banjarmasin ciptaan Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Banjarmasin rentan diserang hacker. Sebab, proteksi aplikasi tersebut masih lemah.
“Tingkat keamanan aplikasinya masih jauh,” ujar Plt Kepala Diskominfotik Banjarmasin Usni Erizal, usai LKPJ Diskominfotik Banjarmasin di ruang mini DPRD Banjarmasin, Senin (11/5/2020).
Ia mengakui, kelemahan aplikasi jaringan tersebut, hingga kerap diserang hacker, karena instansinya tidak memiliki ASN yang bersertifikasi keahlian jaringan IT.
“Biasanya hacker berumur SMA yang menyerang,” ujar dia.
Walau begitu, ia masih belum kepikiran untuk mempidanakan hacker yang menyerang aplikasi-aplikasi Pemko Banjarmasin tersebut.
“Serangan hacker tidak sekuat yang seharusnya dan aplikasinya tidak sampai telanjang,” sebutnya.
Mengatasi itu, Usni menyebut, tenaga di Kominfotik harus memiliki keahlian pengamanan jaringan IT. Namun, Dinas Kominfotik unik, karena keahlian tenaganya didapat bukan dari lembaga resmi, melainkan harus mengikuti pelatihan profesional. “Misalnya Lembaga pelatihan profesional, seperti Microsoft, Google atau
Sisko (sistem informasi sistem komputer),” sebutnya. (farid)
Editor : Amran





