BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menyemarakan Tahun Baru 2023, Trans Studio Mini, menggelar perlombaan Lato-Lato. Tak terduga peserta yang mendaftar begitu antusias.
Permainan lama yang kembali viral ini rupanya sangat di gandrungi oleh anak-anak di seluruh Indonesia, khususnya di Banjarmasin.
Melihat tingginya antusias dari para anak-anak di Banjarmasin, membuat Trans Studio Mini berinisiatif menjadwalkan lagi kembali perlombaan lato-lato ini.
Disampaikan HRD Trans Studio Mini Banjarmasin, Anisya, bahwa kegiatan lomba lato-lato yang di gelar di wahana bermain Trans Studio Mini ini, sangat diminati banyak anak-anak.
Namun pihaknya hanya membatasi sebanyak 60 orang anak pendaftar pertama yang bisa mengikuti perlombaan lato-lato ini.
“Pesertanya hanya dimaksimalkan 60 orang. Walau sebenarnya masih sangat banyak yang ingin mendaftar,” ucapnya, Minggu (1/1/2023).
“Sampai hari ini tadi juga masih banyak yang menanyakan untuk pendaftaran,” lanjutnya.
Karena antusiasme masyarakat Indonesia, Kalsel khususnya sangat banyak anak-anak yang menggandrungi permainan lato-lato ini.
Baca Juga : Kapolresta Banjarmasin Tegur Hotel yang Kepergok Nyalakan Kembang Api di Malam Pergantian Tahun
Baca Juga : Ribuan Personel Disebar Amankan Malam Pergantian Tahun di Banjarmasin, Situasi Terpantau Landai
“Karena sangat banyak peminatnya, terpaksa kita pun membatasi peserta hanya 60 orang,” tuturnya.
Meski demikian, karena antusias yang luar biasa itulah pihaknya akan kembali menggelar perlombaan ini minggu depan.
“Insya Allah minggu depan akan kita laksanakan lagi, dan untuk infonya silakan dilihat di IG kita @transstudiomini_banjarmasin,” ucapnya.
Perlombaan lato-lato kali ini tidak memungut pembayaran alias gratis untuk pendaftaran, dan para pemenang mendapatkan voucher bermain di Trans Studi Mini.
Untuk juara satu voucher bermainnya Rp300 ribu, juara dua Rp150 ribu dan juara ketiga Rp100. Sedangkan untuk juara harapan satu atau juara empat mendapatkan free bermain di salah satu wahana di Trans Studio Mini Banjarmasin.
“Untuk yang minggu depan mungkin kita akan ada minimal pembayaran registrasinya. Sehingga nanti untuk pemenangnya bisa lebih banyak,” jelasnya.
“Karena hari ini kan 60 orang, dan pemenangnya hanya tiga orang saja,” sambungnya.
Sementara itu, Angga salah seorang orang tua peserta mengaku mendapat informasi lomba ini dari Ibu-ibu di kawasan tempatnya tinggal yakni Pelambuan.
“Awal tau ada lomba ini dari Ibu-ibu di komplek. Terus anak ibu itu mengajak anak saya dan teman-temannya untuk ikut lomba lato-lato ini,” ujarnya.
Menurutnya juga anaknya yang bernama Arkan, baru saja belajar bermain lato-lato saat permainan ini viral di sosial media, dan selama bermain ia tidak melihat adanya kesulitan dari anaknya saat bermain lato-lato ini.
“Baru saja pas viral kemarin. Kalau kesulitan juga tidak ada, mungkin hanya tali lato-latonya itu yang sering putus. Jadi kita beri lem biar kuat,” ungkapnya.
Tidak hanya Angga. Salah satu orang tua peserta lainnya yakni Amrannuddin mengaku sangat senang melihat antusias dari anaknya yang bernama Fadel saat bermain lato-lato. Meski putra kesayangannya itu harus tersingkir di putaran pertama.
“Dia (Fadel) bukan kalah karena lato-latonya berhenti. Tapi karena kelelahan, dan persaingannya memang sangat ketat. Anak-anak yang bertanding memang terlihat mahir dan bertahan lama memainkan lato-lato,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran
