Anak Jalanan dan Putus Sekolah Didata

Kepala Dinas Kesehatan Dr H Anis Suroyo. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin bekerjasama melakukan pendataan untuk mensukseskan program kampanye Imunisasi Morbili dan Rubella, Kamis (28/6/2018).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Anis Suroyo menargetkan sasaran imunisasi sekitar 176.209 jiwa, diantaranya masyarakat dan sekolah di Kota Banjarmasin, meliputi PAUD, TK, SD dan SMP. Walaupun 38 ribu masih belum tercatat untuk anak-anak yang putus sekolah dan para anak jalanan.

“Insya Allah target dari pemerintah minimal sebanyak 90 persen harus terealisasi. Dukungan lintas terkait sangat diperlukan, seperti kepala daerah selaku pemegang komitmen dalam menyukseskan imunisasi di Banjarmasin,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Dr H Anis Suroyo. (foto : fachrul/klikkalsel)

Kemudian, untuk melacak anak-anak yang putus sekolah maupun anak jalanan yang belum terdata ini,Anis menjaskan, sejak Januari lalu, pihaknya telah menyusun planning. Puskesmas dan posyandu sebagai ujung tombak dalam mencari data.

“Jadi mereka sudah memiliki perencanaan masing-masing dari Puskesmas yang nantinya total keseluruhan tersebut kita dapatkan. Kemudian kita konfirmasi lagi ke Dinas Pendidikan dengan Kemenag, karena kami memiliki tim UKS yang berkaitan dengan pendidikan,” tuturnya.

Atas kerjasamanya ini, Anis berharap adanya penyampaian dari Kepala Dinas Pendidikan, bahwa sekitar 102 ribu di SD.

“Jadi, kita di 70 persen sudah ada, lumayan untuk Dinas Kesehatan mencari semuanya. Sasarannya nanti akan dicocokkan kembali,” tuturnya.

Selain itu, petugas yang diturunkan, sekitar 200 orang tersebar di Puskesmas. Jadi, apabila petugas Puskesmas tidak mampu. Maka, pihaknya punya potensi akan turun dan bekerjasama kepada sekolah yang berhubungan dengan kesehatan.

Anis mengatakan, bahwa di Banjarmasin belum bisa dibilang ada. Karena kan ada cacat mental, kepala kecil dan kelainan jantung bawaan tetapi sebabnya belum diketahui.

“Makanya, untuk mencegah kasus-kasus seperti ini, pihaknya berinisiatif mendatangi orangtua untuk mengedukasi bahwa ini merupakan program wajib pemerintah yang diberikan secara gratis”. (fachrul)

Editor : Elo Syarif

Tinggalkan Balasan