BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pasang rob yang melanda, menyebabkan sejumlah wilayah di Banjarmasin tergenang air.
Meski sifatnya pasang surut, namun masih ada sejumlah titik di Banjarmasin yang digenangi air. Misalnya, kawasan Jalan Sultan Adam, Cemara dan lainnya.
Melihat itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaini, menilai penerapan tata ruang di Banjarmasin belum maksimal.
Buktinya, kata Isnaini, drainase tak berfungi dengan baik, normalisasi sungai tak jalan, hingga bangunan yang keberadaan dan peruntukannya, justru berdampak terjadinya genangan saat curah hujan tinggi diiringi pasang air laut.
“Terjadi genangan di mana-mana. Padahal, kondisi air di Banjarmasin pasang surut. Seharusnya air yang masuk ke pemukiman atau jalan utama turut surut begitu air laut turun. Tidak menggenang seperti yang terjadi sekarang,” katanya, usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kamis (9/12/2021).
Ia menilai, pengelolaan tata ruang belum maksimal dijalankan.
“Masih banyak PR yang harus dilakukan, terutama soal genangan pasca air pasang tinggi. Dimana banyak wilayah yang masih tergenang, meski air pasang sudah surut,” imbuh politisi Partai Gerindra ini.
Isnaini mengakui, kondisi geografi Banjarmasin sudah berada di bawah permukaan air laut. Artinya, wilayah Banjarmasin sangat rentan banjir. Namun kondisi air pasang surut, harusnya air yang masuk pemukiman ikut surut.
“Kondisi air sungai kita kan pasang surut. Harusnya, saat kondisi surut, air juga ikut turun. Kenyataannya kan tidak, pasca air pasang, genangan dimana mana. Ini jelas menandakan ada yang salah dengan realisasi program tata ruang kita,” sebutnya. (farid)
Editor : Amran





