BANJARMASIN, klikkalsel – Gempa di Lombok, Nusa Tengara Barat (NTB) memang sudah mereda. Namun dampak yang ditimbulkannya masih menuntut perjuangan yang panjang untuk memulihkannya kondisi tersebut.
Kendati demikian, membuat Aksi Cepat Tanggap (ACT) tetap mengaungkan disemua cabang ACT di Indonesia. Salah satunya ACT cabang Kalsel agar korban bencana alam itu bisa memperbaiki diri maupun tempat tinggalnya.
Branch Manager ACT Kalsel Arie Setiawan menyebutkan hari ini (17/9/2018) pihaknya telah memberangkatkan lima orang relawan ke Lombok.
Adapun kelima relawan dari MRI ACT dan Sahabat Peduli Nusantara (SPN) ini terdiri dari, Fuad Amin, Saif Rahman, Mulyani, Elvina, dan Habibah.
“Kelima relawan-relawan tersebut bertugas untuk selama tiga minggu ke depan. Tapi kami akan secara bertahap mengkirimkan relawan-relawan secara bergantian,” jelasnya.
Menurutnya, masih banyak warga Lombok yang tinggal di tenda-tenda, apalagi pada masa recovery ini memang sering dibutuhkan adalah tenaga untuk distribusi logistik ke posko-posko dan layanan psikososial (trauma healing).
Disisi lain, Fuad Amin salah satu relawan mengaku memiliki motivasi tersendiri sehingga mau menjadi relawan di Lombok.
“Saya ingin memberikan dukungan langsung kepada korban gempa, bahwa mereka tidak sendiri. Banyak saudara di Kalsel yang mendoakan mereka,” ucap Fuad yang merupakan seorang karyawan swasta di Kota Pelaihari.
Dilain pihak, Saif Rahman, relawan asal Banjarmasin, menuturkan kegembiraannya bisa bergabung dengan relawan kemanusiaan untuk Lombok.
“Saya sudah lama ingin bisa membantu warga di Lombok, minimal berbagi kebahagiaan untuk mereka. Senang sekali bisa hadir membersamai mereka saat kondisi sedang terpuruk. Itulah tugas kita sebagai saudara sebangsa,” ujar lelaki berusia 19 tahun itu yang sejak kecil ingin jadi manusia yang bermanfaat.
Pengiriman relawan oleh ACT Kalsel juga merupakan bagian dari ikhtiar terbaik untuk Lombok. Dengan semangat #KalimantanSelatanBersamaLombok, ACT mengajak warga Banua untuk terus mengalirkan bantuan atau donasi agar Lombok mampu bangkit kembali. (baha)
Editor : Elo Syarif
