BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kenaikan harga gas LPG nonsubsidi yang diberlakukan sejak beberapa bulan yang lalu menuai kepanikan bagi masyarakat, pasalnya masyarakat banyak berpindah ke gas LPG yang bersubsidi yakni ke tabung gas 3 Kg.
Seperti pantauan klikkalsel.com di beberapa kios yang menjual LPG, banyak masyarakat yang mencari gas 3 Kg.
Seperti Kios Baden dimana harga gas 3 Kg bisa mencapai Rp 28 ribu pertabungnya, sedangkan untuk tabung gas 5,5 Rp 94 ribu dan 12 Kg dengan harga Rp198 -200 ribu pertabungnya.
“Sejak ada kenaikan dari agennya terutama gas 5,5 Kg dan 12 Kg, mengakibatkan banyak masyarakat yang berpindah ke tabung 3 Kg,’” katanya, Rabu (20/4/2022) sore.
Hal yang sama juga dikatakan Rani pedagang sembako di kawasan Sungai Andai yang juga menjual gas LPG.
“Saat ini untuk harga LPG 5,5 Kg adalah Rp 94.000, sebelumnya Rp 82.000. Sedangkan LPG 12 Kg yang sebelumnya Rp 173 ribu dan sekarang Rp 197 ribu. Jadi masyarakat mampu maupun yang tak mampu saling berebut menggunakan gas 3 Kg,” ucapnya.
Sementara Plt Ketua Hiswana Migas Kalsel, Hj. Syarifah Rugayah, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga gas LPG nonsubsidi beberapa bulan dan berlaku untuk LPG Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg.
Sementara harga LPG 3 kg yang disubsidi tidak mengalami kenaikan.
“Tapi, yang perlu digarisbawahi, gas 5,5 Kg dan 12 Kg ini peruntukkannya adalah bagi warga yang mampu,” ujar Syarifah.
Baca Juga : Kesaksian Hefian Noor, Korban yang Viral Sujud Syukur Usai Dievakuasi Dari Reruntuhan Alfamart Gambut
Baca Juga : Tanggapi Kekhwatiran Warga, Pemkab Tabalong Pastikan Minyak Goreng Curah Subsidi Aman dan Layak Konsumsi
Ditambahkanya pula adanya disparitas harga yang cukup jauh akan memantik reaksi masyarakat menengah ke atas hingga akhirnya berpindah ke tabung 3 Kg.
“Itu menjadi kekhawatiran kita. Tapi, mudah-mudahan ini tidak terjadi. Dan masyarakat memahami bahwa LPG 3 Kg ini khusus bagi masyarakat tidak mampu,” ungkapnya.
Menurut Syarifah, kenaikan harga LPG nonsubsidi ini di Indonesia terbilang sedikit jika dibandingkan dengan negara lain.
“Untuk ASEAN sendiri, kenaikan LPG nonsubsidi ini kita paling terendah nilainya,” katanya.
Untuk ketersediaan LPG di Kalsel, baik gas subsidi maupun nonsubsidi sangat aman saat Ramadan maupun lebaran nanti.
“Kepada masyarakat mampu, rumah makan atau warung makan yang biasanya menggunakan LPG 5 Kg dan 12 Kg diharapkan tidak berpindah ke tabung 3 Kg,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad