BARABAI, klikkalsel.com – Program Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah (BSPR) dari pemeirntah pusat, yang diusulkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) untuk korban banjir setempat secara perlahan sudah berjalan dan dibangun.
Akan tetapi, berjalannya proses pembangunan BSPR tersebut dipertanyakan oleh warga penerima bantuan tersebut. Pasalnya, kualitas material yang didatangkan diduga tidak sesuai dengan RAB yang dibagikan kepada para penerima bantuan tersebut.
Diketahui, Program BSPR tersebut dilakukan dengan penyaluran langsung ke rekening keluarga penerima senilai Rp 50 juta. Besaran tersebut diprogramkan berupa barang Rp 40 juta, sedangkan sisanya Rp 10 juta untuk upah tukang dan biaya lainnya.
Menurut Rifani atau kerap disapa Datu Manggasang, Kamis (16/12/2021), Barang yang dikirim untuk penggantian rumah warga tersebut sangat jauh dari ukuran yang ada di RAB-nya.
Lebih lanjut, ia pun mendatangi para penerima bantuan dan mengukur langsung material-material yang datang tersebut dan diakuinya sangat jauh berbeda dengan rekapan kebutuhan bahan bangunan yang dikantongi para penerima bantuan.
Datu melakukan demikian, karena para penerima bantuan tersebut merupakan sanak keluarganya, terlebih bantuan ini ditujukan untuk korban bencana yang masih berduka setelah dilanda kehilangan berbagai macam harta benda dan masih memiliki trauma yang mendalam.
“Sebagai contoh, Balok Ulin untuk tiang rumah, di RABnya tertulis ukuran 5×10 cm (ukuran pasaran 4×9 cm) yang dikirim untuk dipakai adalah ukuran 3×7,5 cm,” tuturnya.
Baca Juga : Ratusan Rumah di Desa Pahalatan HST Masih Tergenang Banjir, Warga Harapkan Bantuan
Belum lagi, kata dia, ukuran kayu yang lain dan harga perkakas lain yang juga sangat jauh dari harga normal.
“Ini diterima oleh hampir seluruh warga yg menerima bantuan,” tambahnya.
Datu melanjutkan, kalau hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan kecurangan yang berkelanjutan pada kebijakan lainnya.
Selain itu, rumah warga pun nantinya tidak akan bertahan lama akibat bahan yg dipakai tidak sesuai dengan yang semestinya.
Bahkan melalui akun pribadi Facebook-nya, Datu Manggasang memposting status demikian.
Ia menulis postingan, kepada masyarakat luas terkait kondisi kualitas barang yang tidak sesuai tersebut dan menuai ratusan komentar yang merasa miris melihat peristiwa tersebut dan telah dibagikan lebih dari empat puluh kali.
Sementara itu, salah satu penerima warga Hantakan penerima BSPR yang namanya tidak ingin dimediakan ini membenarkan, material yang datang untuk bantuan rumahnya tidak sesuai dengan rekapan kebutuhan bahan bangunan yang dibagikan.
Lebih lanjut, ia bersama Datu Manggasang juga mengukur langsung material tersebut yang berbeda jauh dengan list dan membandingkan harga dengan pasaran dengan selisih yang sangat jauh pula.
Kemudian, ia pun juga sudah menyampaikan kondisi tersebut melalui Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) terkait yang bertugas mendampingi pembangunan tersebut.
“Sudah kita sampaikan terkait kondisi ini kepada petugas TFL terkait, akan tetapi masih belum ada kejelasan” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD HST Budi Haryanto saat dikonfirmasi media ini perihal kualitas barang yang tidak sesuai RAB tersebut belum menjawab, begitupun juga saat dihubungi via telepon WA beliau tidak mengangkat. (dayat)
Editor : Akhmad