BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah Perguruan Tinggi (PT) baik Negeri maupun Swasta mulai bersiap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Itu menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Ditjen Dikti Ristek tentang Penyelenggaraan PTM Tahun Akademik 2021/2022.
Ada enam poin penting yang menjadi acuan dalam pelaksanaan PTM, diantaranya menyatakan PT berada di wilayah PPKM level 1, 2 dan 3. Dimulai pada semester ganjil, tahun akademik 2021/2022.
Mengacu itu, saat ini sejumlah PT di Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan berbagai persiapan, seperti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang menjadwalkan PTM pada pertengahan Oktober 2021. Kemudian Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIHSA), yang menjadwalkan PTM pada awal November 2021.
Baca Juga : Tunggakan Insentif Nakes Tersisa Rp 1,4 Miliar
Baca Juga : Asik Pacaran di Dalam Hammock, 4 Pasangan Muda Mudi Diamankan Satpol PP
Namun Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjari, sepertinya terkesan masih ragu-ragu dan tidak mau terburu buru menerapkan PTM.
Alasannya, Wakil Rektor I Uniska Banjarmasin Dr Mohammad Zainul masih khawatir pelaksanaan PTM tidak berlangsung lama, sehingga berdampak terhadap mahasiswa luar Banjarmasin.
Bahkan, ia merasa pelaksanaan PTM hanya berjalan hingga pekan kedua atau ketiga PTM, kemudian muncul lagi kebijakan dari pemerintah menunda kembali dan serta menghentikan PTM dengan alasan tertentu.
“Dikhawatirkan para Mahasiswa dari luar daerah Banjarmasin, dimana mereka jauh-jauh datang, belum lagi soal ongkos mereka ke Banjarmasin, bayar rumah sewaan dan lain sebagainya, dan ini menjadi persoalan sendiri bagi kami,” katanya, Jumat (15/10/2021).
Tentunya, kata dia, yang dilihat itu tidak hanya perkembangan Covid-19 di Banjarmasin tetapi juga perkembangan Covid-19 di luar Banjarmasin atau bahkan di luar Provinsi Kalsel.
Dikatakannya, pelaksanaan PTM untuk PT juga tidak semudah dilakukan, seperti melaksanakannya pada tinggkat SMP maupun SMA. Sebab PT memiliki mahasiswa yang berasal dari berbagai provinsi luar Kalsel.
“Kalau di Banjarmasin sudah PPKM level III atau II, bisa jadi asal daerah mahasiswa masih level IV. Berbeda ketika halnya seperti SMA, yang kebanyakan siswanya berada di Banjarmasin atau masih di dalam Kalsel. Dan Ini yang juga masih kami pertimbangkan,” ucapnya.
Adapun perkuliahan di Uniska dengan dua cara yakni daring dan luring. Pembelajaran luring khusus pada kegiatan praktik, bimbingan hasil penelitian, tesis dan juga ujian.
“Khsusus perkuliahan sementara ini masih online, tapi tidak menutup kemungkinan akan tatap muka,” ucapnya
Zainul juga mengungkapkan dalam waktu dekat rencananya Rektorat ingin mengundang semua Dekan di lingkungan Uniska MAB untuk membicarakan dilaksanakannya perkuliahan Off line sambil melihat stabilitas perkembangan pandemi Covid-19.
“Bila perkembangan kasus covid-19 sudah benar-benar mereda, kita juga akan laksanakan PTM,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad