Wisata Pendakian Gunung Besar Halau-halau Rencananya Dibuka Oktober Mendatang

BARABAI, klikkalsel.com – Setelah hampir dua tahun ditutup akibat pandemi Covid-19, tempat wisata Gunung Besar Halau-halau yang terletak di Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan segera dibuka Oktober mendatang.

Gunung tersebut sering disebut sebagai Atap Kalsel, karena puncak gunung tertinggi yang ada di Kalsel, dengan memiliki ketinggian 1.901 meter diatas permukaan laut (MDPL).

Gunung yang masuk barisan Pegunungan Meratus itu, masih alami. Sehingga beragam wisatawan dari lokal, nasional, bahkan mancanegara turut silih berganti menjajaki gunung tersebut.

Bahkan, Gunung Besar Halau-Halau menjadi lokasi gelaran rutin para pendaki dari kalangan pecinta alam untuk melaksanakan Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahunnya.

Menurut informasi Sihatdri tokoh adat setempat, Selasa (21/9/2021) di Barabai menuturkan, masyarakat akan menggelar aruh terlebih dahulu sebelum membuka wisata tersebut secara resmi.

“Kami akan melaksanakan aruh terlebih dahulu di Oktober nanti,” ucapnya.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai wujud ungkapan rasa syukur serta permohonan doa agar masyarakat dan wisatawan yang nantinya akan berkunjung selalu diberi rejeki, kesehatan dan kesejahteraan, terutama terhindar dari pandemi Covid-19 ini.

Kemudian, tokoh adat beserta pengelola wisata dan masyarakat akan melakukan musyawarah terlebih dahulu untuk menentukan syarat yang akan dipenuhi wisatawan jika berkunjung ke wilayah tersebut.

“Nanti akan kita atur sedemikian rupa, beberapa syarat yang harus dipenuhi jika mau berwisata disini,” tambahnya.

Sihatdri beserta tokoh setempat tetap mengingatkan, kepada masyarakat luas agar menahan diri terlebih dahulu untuk berkunjung, jika belum ada informasi resmi terkait dibukanya wisata tersebut.

“Sebelumnya banyak yang datang kesini dari jauh-jauh untuk berwisata. Akan tetapi, karena masih belum kita buka jadi kita suruh pulang,” bebernya.

Sihatdri membeberkan, penutupan tersebut sebelumnya merupakan upaya untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.

Kemudian, dengan melandainya kasus Covid-19 yang sekarang ini, sudah memungkinkan untuk dipertimbangkan dibuka. Terlebih, dengan adanya kunjungan wisatawan, bisa menambah pendapatan masyarakat setempat.

“Untuk seluruh wisatawan harap bersabar, nanti akan kita informasikan secara resmi melalui pengelola kita disini,” tutupnya. (dayat)

Editor : Akhmad