BANJARMASIN, klikkalsel- Penolakan warga Teluk Kelayan terkait pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah sistem Reuse, Reduce and Recycle (TPS 3R) di Jalan Teluk Kelayan dikarenakan tanpa adanya sosialisasi dari Pemko Banjarmasin.
Kepala Bidang, Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kota Banjarmasin, Marzuki mengatakan bahwa ia sudah mengetahui protes warga di Jalan Teluk Kelayan tersebut.
Baca Juga :Â Warga Teluk Kelayan Tolak Pembangunan TPS 3R, Pemko Cari Jalan Ke Luar
Maka dari itu, pihak DLH pada hari ini mengundang para warga ke Kelurahan Kelayan Barat untuk mencari solusi dan jalan ke luar guna menyelsaikan permasalahan tersebut.
“Hari ini kami akan undang para warga disana, semoga ada solusinya,†ucapnya.
Namun sampai sore hari ini warga RT01 dan RT02 yang bersebelahan dengan proyek pembangunan menolak dengan keras dan tidak menghadiri rapat tersebut, Rabu (18/9/2019).
Adanya penolakan tersebut diungkapkan Marzuki, bahwa saat ini pihak Pemko akan menghentikan sementara proses pembangunan TPS 3R tersebut, guna menghormati tuntutan warga hingga menemukan titik terang atas kejadian itu.
“Pembangunan kita hentikan sementara, kita hargai penolakan mereka, dan kita akan cari jalan keluar agar pembangunan TPS 3R itu bisa tetap dilakukan, tanpa merugikan pihak manapun,†kata Marzuki.
Perwakilan warga RT02 Muhammad Haizil mengatakan kepada klikkalsel.com bahwa awal mula warga protes dikarenakan pekerja proyek tiba-tiba membangun TPS 3R tanpa sepengetahuan masyarakat disekitarnya, dan yang lebih membuat warga geram adalah dibangun tepat di depan Mushola.
“Warga tidak tahu, tidak ada tanda tangan, tidak ada perundingan, mendirikannya tanpa izin dari warga dan dengar-dengar dana pembangunan juga sudah keluar 25%,” ujar Haizil.
Ia menuturkan rapat perundingan sudah dilakukan sebanyak tiga kali, sayangnya warga tetap menolak keras pembangunan TPS 3R di areal Rusunawa, bukan berarti menghalangi program pembangunan Pemko. Warga lebih menginginkan pembangunan untuk penghijauan atau lapangan olahraga.
“Warga disini siap mendukung jika yang dibangun adalah penghijauan dan lapangan olahraga,” ujarnya.
Masih warga dari RT02 Faisal menambahkan sebenarnya warga disini sangat tidak setuju, entah warga mana yang menurut Pemko tersebut setuju dalam pembangunan tempat sampah ini.
Kemudian perwakilan warga RT01 Paman Bidin mengatakan tidak ada sosialisasi bersama seluruh warga disini, hanya pernah diadakan di rumah Ketua RT yang lama.
“Dulu diadakan sosialisasi dirumahnya (Ketua RT) tersembunyi, bukan sosialisasi seluruh warga sehingga banyak warga yang tidak tahu,” kata Bidin.(nuha)
Editor : Amran