MARABAHAN, klikkalsel – Kasus temuan mayat di bawah kolong Musala Hidayatullah Komplek Kopri, Griya Permata, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala masih menyisakan misteri. Hingga kini polisi masih belum mengungkap penyebab kematian Muhammad Hifni, pria berusia 38 tahun tersebut.
Pasalnya, jajaran Polres Barito Kuala tak menemukan tanda kekerasan di jasad yang mulai membengkak tersebut. “Untuk sementara tidak ada tanda kekerasan,” jelas Kapolsek Berangas IPDA Misriadie, Selasa (16/7/2019).
Dijelaskannya, saat ini aparat masih menunggu hasil Visum Et Repertum dari RSUD Ulin Banjarmasin. Seletah jasad Muhammad Hifni dilakukan visum oleh petugas forensik rumah sakit pascajenazah dievakuasi dari tempat temuan, Senin (15/7/2019) kemarin.
Sementara itu, orang tua Muhammad Hifni, Rusniyah diselimuti rasa penasaran atas kematian anaknya. Menurutnya si anak yang hanya seorang pengangguran dan tinggal bersamanya itu tak pernah terlibat perlisihan dengan warga.
“Aku kada (tidak) menyangka, kadada (tidak ada) firasat. Sehari-hari orangnya baik aja, kada (tidak) pernah bermusuh dengan orang. Terakhir ke rumah malam minggu, ganti baju,” ucapnya kepada awak media.
Diberitakan sebelumnya, warga digegerkan dengan penemuan mayat dibawah kolong Musala Hidayatullah di Jalan Handil Bhakti, Komplek Griya Permata, Perumahan Korpri, Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.
Penemuam mayat awal mula diketahui oleh warga sekitar dari laporan ibu-ibu yang sedang mengadakan posyandu lansia. Saat diperiksa oleh warga, ternyata bau menyengat tersebut bersumber dari sesosok mayat yang berada di bawah Musholla dengan kondisi telentang dan separuh jasad terendam air.
Selanjutnya, warga pun langsung melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT setempat, tak lama kemudian aparat tiba melokalisir TKP dan mengevakuasi jasad Muhammad Hifni ke RSUD Ulin Banjarmasin. (rizqon)
Editor : Farid