Sistem Zonasi Sekolah Harus Tingkatkan Kualitas

Kepala SMP N 1 Banjarmasin Gusti Khairurrahman

BANJARMASIN, klikkalsel – Memangku jabatan sebagai kepala sekolah tidak lah mudah. Sebab, tak hanya menjaga prestasi, kualitas belajar mengajar, serta peningkatan fasilitas sekolah. Tetapi juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat, sehingga sekolah tidak mengalami kemunduran.

“Meskipun sekolah SMPN 1 Banjarmasin yang memiliki nama jika tak melakukan sesuatu untuk kemajuan dan perkembangannya tentunya akan tertinggal,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin Gusti Khairurrahman saat ditemui di sela pelaksanaan PPDB, Rabu (3/7/2019)

Semakin bagus sekolah semakin berusaha pula dalam menjaga kualitas, kepala sekolah hendaknnya berpikiran entrepreneurship, manajemen dan berpikir ke depan.

Menurutnya, dulu imej SMPN 1 hanya milik untuk orang-orang menengah ke atas, misal nilainya tinggi meskipun jauh lokasinnya bisa masuk ke SMPN 1.

“Namun sekarang itu tidak lagi, meskipun anak seorang penarik becak dan berada di zona lingkungan sekolah bisa belajar dan mengecap pendidikan di sekolah ini,” sebutnya.

Oleh karena itu, ia menilai zonasi menjadi sangat baik, karena sekolah menjamin terselenggaranya pendidikan untuk masyarakat sekitar.

Ia pun menghendaki dengan adanya system zonasi, dapat meningkatkan kualitas tiap sekolah. Sehingga anak yang memiliki nilai dan kemampuan, orang tuanya tidak lagi mencari-cari sekolah favorit di luar zonanasi, sebab semua sekolah sudah favorit.

“Jadi setiap sekolah harus meningkatkan ketertarikan terhadap warga agar masyarakat tertarik untuk sekolah tersebut,” ucapnnya.

Ia menyebutkan, dari data referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tercatat untuk wilayah Banjarmasin Tengah ada 42 Sekolah Dasar (SD)  dan 10 Madrasyah Iftidaiyah (MI). Sementara Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya sebanyak 17 buah ditambah 4 Madrasyah Stanawiyah (Mts).

Jadi jumlah lulusan SD yang mendaftar dengan jumlah SMP/Mts yang ada kecamatan Banjarmasin Tengah tidak sebanding. “Diprediksi SMP tidak akan cukup menampung,” katanya.

Misal saja, di SMPN 1 Banjarmasin data pendaftar PPDB online dihari ketiga sudah mencapai 494, sementara kouta yang tersedia hanya 220 siswa.

Dikatakannya pula, perbedaan jumlah siswa lulusan SD dan daya tampung yang mau masuk SMP selisihnya 2.000 siswa. Bisa jadi, kata dia, ada siswa dari dan tidak masuk ke sekolah zonasi Banjarmasin Tengah.

“Bagi yang tidak tertapung bis lapor ke dinas dan apabila ada sekolah negeri yang kekurangan  siswa dan akan disalurkan kesana meskipun zonasinya berbeda,” katanya lagi.(azka)

Editor : Farid