BANJARBARU, klikkalsel.com – Gubernur H. Muhidin memimpin Rapat Koordinasi Dinamika Operasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) di ruang rapat KH Idham Khalid Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Jumat (21/11/2025) sore. Dalam rapat mengemuka evaluasi kasus keracunan MBG di Kabupaten Banjar, yang menjadi perhatian serius orang nomor satu di Kalsel.
Hadir dalam rapat, Kapolda Kalsel Irjenpol Rosyanto Yudha Hermawan dan jajaran, Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus beserta aparat TNI lain, Koordinator MBG se-Kalsel, Satgas MBG, kepala SKPD lingkup Pemprov, asisten, staf ahli dan tim ahli gubernur, serta para pihak terkait lainnya.
Mengawali rapat, Gubernur H Muhidin mengatakan, pertemuan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam menyikapi berbagai permasalahan terkait pelaksanaan MBG, termasuk kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di Kabupaten Banjarmasin dan Kota Banjarmasin.
Gubernur H Muhidin menyoroti masalah kelayakan makanan jika disiapkan pada malam hari, yang kemudian dibagikan pada siang hari itu.
Jika memungkinkan, ujarnya, SPPG tidak mengolah makanan satu tempat saja dengan jumlah hingga 2500 porsi itu, tapi bisa dibagi-bagi agar proses memasak dilakukan dekat lokasi sekolah tempat penerima manfaat.
Baca Juga : Serapan Anggaran Rendah, Gubernur H. Muhidin Mewanti-wanti Kepala SKPD Dinonjobkan
Baca Juga : Puluhan Siswa SMPN 33 Banjarmasin Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan MBG
Begitu pula jadwal pengolahan makanan yang menjadi sorotan Gubernur H. Muhidin. Dia menginstruksikan ada penjadwalan ulang jam memasak agar MBG yang dibagikan tetap segar disantap siswa-siswi.
“Kami menekankan kepada seluruh SPPG. Jadi masaknya bukan lagi jam 2 atau jam 1, tetapi sekarang masaknya jam 4. Jadi saya beranikan diri kepada BGN bahwa kami melaksanakan masaknya jam 4 dan penyajiannya jam 5 pagi,” ucapnya.
Saat ini terdapat 177 unit SPPG se Kalsel yang mengantongi SK, dan 127 unit di antaranya sudah beroperasional. Gubernur H. Muhidin memastikan dalam waktu dekat, dibentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk melakukan monitor ke SPPG.
“Nanti untuk mengontrol bagaimana masaknya, apakah masaknya ini jam 2 atau jam 1. Yang penting kita inginkan itu jam 4 itu, jam 5 itu penyajiannya. Insyaallah, distribusinya tidak terlambat,” cetusnya.
Semua itu, sebut Gubernur H. Muhidin, bertujuan melindungi kesehatan masyarakat dan memastikan kelancaran program pemerintah terkait MBG. Menurutnya, evaluasi pada hari ini telah mengurai banyak hal terkait masalah-masalah yang ditimbulkannya oleh SPPG, sehingga menyepakati beberapa hal dalam rapat tersebut.
”Hari ini kita rapat evaluasi terkait masalah SPPG yang ada di Kalimantan Selatan. Karena kemarin ada penemuan bakteri-bakteri yang telah dilakukan oleh SPPG yang ada. Ada sekitar 4 penemuan, 2 yang diangkat oleh media, yang 2-nya tidak diangkat. Jadi yang masalah ini kami langsung respon,” tandasnya. (rizqon)
Editor: Abadi





