Tumpukan Lumpur di Trotoar Rugikan Pengguna Jalan, PUPR Banjarmasin Minta Maaf

Tumpukan karung berisi lumpur di atas trotoar di Jalan A Yani, Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tumpukan karung berisi lumpur memenuhi sejumlah ruas trotoar di Jalan Ahmad Yani, Banjarmasin. Keadaan tersebut membuat para pejalan kaki terpaksa turun ke badan jalan.

Kondisi itu pun menuai keluhan warga karena trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman bagi pedestrian malah berubah menjadi area penyimpanan sementara material galian.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah pun menyampaikan permohonan maaf.

Ia menjelaskan bahwa tumpukan karung tersebut merupakan bagian dari pekerjaan pemeliharaan sungai yang sedang berlangsung untuk mengantisipasi potensi banjir di musim hujan.

Suri juga mengatakan bahwa karung-karung itu berisi lumpur hasil pengerukan sedimen dari sungai-sungai kecil di sekitar kawasan Ahmad Yani.

Namun, lumpur tidak bisa langsung diangkut karena masih bercampur air sehingga perlu waktu untuk dikeringkan terlebih dahulu.

“Kalau langsung diangkat, lumpur masih basah dan sulit dihitung volumenya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya, Jumat (14/11/2025), saat di konfirmasi klikkalsel.com.

Baca Juga : Banjarmasin Matangkan Dokumen RDTR dan KLHS Kawasan Perkotaan dan Industri Mantuil

Baca Juga : Pemko Banjarmasin Teken MoU Isbat Nikah dengan Kemenag dan Pengadilan Agama

Ia mengatakan bahwa setelah proses pengerukan dan pengeringan selesai, seluruh karung akan segera dipindahkan agar trotoar kembali bisa digunakan seperti semula.

Pekerjaan berlangsung dari kilometer 2 hingga kilometer 6 dengan metode manual maupun alat berat, disesuaikan kondisi lapangan.

Ia juga menjelaskan bahwa pengerukan sedimen ini merupakan agenda rutin tahunan untuk menjaga kapasitas sungai, terutama di Sungai Veteran, agar mampu menahan limpasan air hujan serta mencegah luapan akibat pasang air laut.

“Tingkat sedimentasi sudah sangat tinggi dan banyak jaringan utilitas di bawah tanah. Ini perlu segera kita tangani agar air tidak meluap ke permukiman,” jelasnya.

Pekerjaan yang dimulai sejak Oktober tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025. Sedimen lumpur hasil pengerukan juga telah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin terkait lokasi pembuangannya.

Ia juga mempersilakan kepada masyarakat yang membutuhkan material itu dipersilakan memanfaatkannya selama jelas kebutuhan dan volumenya.

“Kalau ada masyarakat yang ingin mengambil untuk keperluan tertentu, boleh saja selama jelas volumenya,” tuturnya.

“Kita sama-sama jaga sungai. Jangan buang sampah sembarangan, karena penyumbatan akibat sampah inilah yang sering memicu banjir,” pungkasnya.(fachrul)

Editor: Amran