BANJARMASIN, klikkalsel – Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalsel khawatir minimnya pembinaan dan apresiasi membuat altet muda yang berprestasimengalami penurunan semangat untuk berkembang.
“Tapi yang ditakutkan atlet tersebut akan pergi ke wadah atau daerah lain,” keluh Ketua Harian FPTI Kalsel Bandi Chairuddin.
Ia mengatakan selama ini pihaknya cukup berupaya semaksimal mungkin, guna membangun suara nyaman agar para atlet betah.
“Untuk atlet panjat usia remaja sangat perlu diperhatikan kebutuhan mereka untuk lebih bagus dan berkembang, hal ini tak terlepas dari kebutuhan operasional dalam pembinaan,” ungkapnya.
Apabila atlet muda yang kian beranjak senior dan merasa minim perhatian dan apresiasi. Bandi mengkhawatirkan para generasi penerus olahraga extrime tersebut pergi mencari wadah lain.
“Kita berharap yang akan datang Kalsel dapat berlaga lagi pada Kejurnas dan mampu pulang membawa mendali emas. Tetapi angan ini perlu pembianaan maksimal dari para pihak dan instansi terkait,” ujar dia.
Bandi juga membeberkan poin evaluasi hasil keikutsertaan Kalsel pada Kejurnas Panjat Dinding di Riau, yang meraih medali perak, pada 22 hingga 29 September 2018. Salah satunya, terkendala masalah pendanaan untuk pembinaan atlet.
“Dengan didukung dana yg optimal serta, kita perlu abah angkat untuk tiga orang atlet berprestasi di Riau tadi. Kita juga berharap Koni Kalsel menerapkan dan magangkan keluar daerah 1 sampai 2 bulan serta mendatangkan pelatih yang lebih handal untuk para atlet berprestasi,” pungkasnya. (rizqon)
Editor : Farid