BANJARMASIN, klikkalsel.com – Di balik megahnya proyek pembangunan Puskesmas Cempaka Putih di Jalan Simpang Kuripan, Komplek Cempaka Putih, Gang Nusa Indah, Banjarmasin Timur, tersimpan kekecewaan yang mendalam dari warga sekitar.
Proyek senilai Rp6,1 miliar itu memang digadang-gadang sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang lebih baik, namun ironisnya, justru menutup total akses menuju Mushala Darul Ar-Qam tempat ibadah warga yang telah berdiri jauh sebelum proyek digulirkan.
Pantauan di lapangan menunjukkan, hampir seluruh halaman depan mushala telah dipenuhi material dan aktivitas pengerjaan proyek. Tak ada lagi ruang untuk keluar masuk jamaah. Tak ada akses yang layak untuk beribadah.
Habib Ami Ali, tokoh agama sekaligus imam mushala setempat, hanya bisa mengelus dada menghadapi kenyataan ini.
“Kita tidak ada sedikitpun akses untuk jalan keluar masuk jamaah kalau seperti ini,” ujarnya dengan nada kecewa.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Fauziah, warga yang aktif dalam kegiatan pengajian rutin di mushala tersebut. Baginya, pembangunan ini bukan hanya persoalan infrastruktur, tapi soal nurani.
“Ini perkara akhirat yaitu ibadah. Tapi nyatanya akses masuk ke tempat ibadah malah ikut terimbas karena proyek ini,” tuturnya.
Baca Juga : Pertama di Kalsel, Puskesmas Sungai Andai Jadi Percontohan Pelayanan Publik Ramah
Baca Juga : Viral! Kecelakaan Tragis di Simpang Tiga Kuripan: Kaki Korban Terputus
Sayangnya, keluhan warga yang disampaikan ke pihak kecamatan belum membuahkan hasil. Proyek tetap berjalan tanpa jeda, bahkan diresmikan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, Selasa (29/7/2025).
Saat dimintai tanggapan, Yamin berdalih pembangunan Puskesmas Cempaka Putih adalah bagian dari pelayanan untuk masyarakat luas.
“Ya ibadah juga untuk masyarakat banyak juga,” katanya.
Namun ketika ditanya soal akses menuju mushala yang tertutup proyek, Yamin justru mempertanyakan keberadaan jalur masuk mushala.
“Kita membangun puskesmas ini untuk memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat sekitar sini,” bebernya.
“Jadi kalau kita lihat mushala ini lahannya milik pemerintah semua ini, gak ada jalan menuju ke mushala ya,” lanjutnya sembari melihat kondisi lapangan.
“Sebenarnya mushla ini bisa dibangun. lewat mana masuknya ini?,” tanya Yamin.
Pertanyaan itu dijawab Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Tabiun Huda.
“Lewat SD pak,” timpal Tabiun.
“Ohh lewat SD, tapi mukanya lewat sini sekarang, sebenarnya harus lewat sana (SD),” cetus Yamin.
Yamin menegaskan bahwa pembangunan ini semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Sebenarnya pemerintah melakukan pembangunan fasilitas ini untuk pelayanan masyarakat yang terbaik di Kota Banjarmasin, itu saja sebenarnya,” pungkasnya. (fachrul)
Editor : Akhmad





