BANJARMASIN, klikkalsel.com – Seorang pria ditemukan tergeletak bersimbah darah di ruas Jalan Cempaka Sari, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, tepatnya di dekat SMA PGRI 2 Banjarmasin, Minggu (15/12/2024).
Korban, yang belakangan diketahui bernama Awar, mengalami luka sobek parah di lengan.
Toni (29) warga setempat yang tengah menjaga parkiran kondangan di dekat lokasi, menceritakan saat pertama melihat korban yang tergeletak di jalan, samping sepeda motornya dengan nomor polisi DA 6016 SS.
“Kami mendengar suara tabrakan keras, lalu melihat korban tergeletak penuh darah di samping sepeda motornya,” ujarnya.
Menurut Toni, korban yang masih sadar saat itu sempat berusaha bangun untuk pergi, namun warga melarangnya mengingat kondisinya yang bersimbah darah.
“Dia mengaku baru saja berkelahi di kawasan Wildan Sari,” ungkapnya.
Baca Juga Aksi Kekerasan Jalanan di Gambut, OTK Pukul Anak di Bawah Umur Hingga Berdarah
Baca Juga Mayat Mengapung di Sungai Martapura, Ditemukan Warga yang Sedang Mencari Udang
Korban juga mengaku berasal dari Gang Mutiara, Pekauman. Dalam kondisi luka parah itu ia sempat menjelaskan bahwa dirinya diserang menggunakan senjata tajam.
Diduga, setelah terluka, ia berusaha kabur namun akhirnya menabrak pagar rumah warga di lokasi kejadian.
Sementara itu, Fani (28), teman Awar, memberikan keterangan tambahan di depan IGD RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin. Ia mengungkapkan bahwa Awar terlibat perkelahian sengit terkait sepeda motor yang sebelumnya digadaikan ke Awar. Namun, kemudian diambil kembali oleh pemiliknya.
“Ketika bertemu dengan orang itu, Awar dan dia cekcok hingga berujung duel menggunakan senjata tajam. Awar menangkis serangan dengan lengannya hingga terluka parah,” ungkap Fani.
Fani sempat berusaha meminta pertolongan warga, namun tidak ada yang merespons. Ia pun melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga Awar di Pekauman sebelum akhirnya mendapat kabar bahwa Awar telah dilarikan ke IGD.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Awar masih kritis dan sedang dalam perawatan intensif di RSUD Sultan Suriansyah. (airlangga).
Editor: Abadi