BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintahan Kota Banjarbaru hadiri acara peringatan Isra dan Miraj Nabi Besar Muhammad SAW, sekaligus Haul Abah Guru Sekumpul ke-18 yang digelar di Masjid Agung Al Munawarah Kota Banjarbaru, Rabu (09/02/2023).
Peringatan Isra Mi’raj ini dihadiri oleh rombongan para Habaib khususnya Prof. Dr. Habib Alwi bin Hamid bin Syihab sebagai penceramah, beserta Wali Kota Banjarbaru H. M. Aditya Mufti Ariffin, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs. H. Said Abdullah, M.Si, Forkopimda Kota Banjarbaru, Camat & Lurah se-Kota Banjarbaru dan Perwakilan masing – masing SKPD se-Kota Banjarbaru.
Aditya dalam sambutannya menyampaikan syukur kepada Allah SWT, dengan momen Isra Mi’raj ini dirinya harapkan agar dapat lebih meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan, terutama dalam menjalankan sholat lima waktu dan menjalin hubungan baik antar muslim.
“Semoga kita dapat meneladani Nabi Muhammad SAW. dalam kehidupan kita sehari-hari terutama melaksanakan sholat lima waktu. Dengan acara ini semoga hati dan pikiran kita menjadi bersih sehingga hubungan ukhuwah islamiyah dapat terjalin dengan baik di antara kita,” ucapnya.
Baca Juga : Kepala Diskominfo Banjarbaru, Hadiri Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Sertifikat Elektronik
Baca Juga : Drs. H. Said Abdullah, M.Si Sambut Kedatangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banjarbaru
Sementara itu, Habib Alwi dalam ceramahnya menyampaikan pentingnya mencintai orang saleh dan seorang muslim harus memperbaiki kekurangan diri mereka. Bukan dengan memperhatikan kekurangan orang lain yang mana ini tidak bermanfaat untuk kehidupan kita sendiri.
“Orang yang cinta kepada orang saleh akan mengikuti perangai mereka, yang mana ini baik untuk kehidupan dunia dan akhirat. Dan juga seharusnya seorang muslim harus memperhatikan diri mereka sendiri bukan memperhatikan kekurangan orang lain yang tidak ada manfaatnya,” ungkapnya.
Sambungnya Habib Alwi mengatakan bahwa semoga ulama dan para pemimpin dapat terus menjalin hubungan baik, karena para pemimpin adalah salah satu jembatan untuk menghubungkan ulama dan orang-orang muslim.
“Para ulama dan pemerintah harus terus saling membantu, karena para pemimpin dapat melakukan sesutu yang tidak dapat dilakukan oleh ulama yaitu menegakan hukum yang membuat orang muslim takut dan jera dalam melanggar perintah Allah SWT.” sambungnya.
Acara ini ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa untuk mempringati Haul Abah Guru Sekumpul ke-18 Tahun yang dipimpin oleh Ustad H. Abdurahman. (restu/ADV)