BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) saat ini menjadi momok masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 245 kasus melanda 26 provinsi per 23 Oktober 2022. GGAPA turut melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan tiga kasus orang meninggal dunia.
GGAPA menyerang mayoritas pasien dari golongan anak-anak, dengan pasien paling banyak bayi di bawah lima tahun (balita). Dari 245 temuan kasus, 141 pasien meninggal dunia.
Ironisnya 3 pasien GGAPA di Kalsel dilaporkan meninggal dunia berdasarkan laporan Kemenkes. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel Dianuddin, membenarkan kasus GGAPA yang terjadi di Kalsel saat dikonfirmasi awak media melalui pesan What’s App.
“Kasus dicurigai gagal ginjal akut progresif yang dilaporkan ada 3, kejadiannya di bulan Agustus dan September lalu,” ungkapnya, Selasa (25/10/2022) malam.
Baca Juga : Dewan Kalsel Harap Kasus Gagal Ginjal Akut Tidak Ada di Kalsel
Baca Juga : Pedagang dan Warga Bingung Obat Sirop untuk Anak
Seluruh pasien wafat tesebut, sebutnya, berasal dari Kabupaten Tanah Laut saat menjalani perawatan di rumah sakit daerah setempat. Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi kasus GGAPA.
“Semoga tidak ada temuan kasus baru,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Lutfi Saifuddin menyayangkan tidak adanya keterbukaan data pasien meninggal dunia kasus GGAPA di Kalsel. Padahal, ujarnya, data dari Kemenkes telah keluar pada 23 Oktober lalu.
“Jangan anggap sepele dan jangan ada data yang ditutupi. Terlalu banyak tiga nyawa itu, seharusnya dinas dengan sigap melakukan mitigasi,” tegasnya.
Dia juga mewanti-wanti agar Dinkes Kalsel untuk fokus terhadap masalah GGAPA yang saat ini melanda. Dia berharap tidak ada lagi kasus gagal ginjal akut, namun jika ada temuan dapat diatasi dengan baik agar nyawa pasien terselamatkan.
“Dinkes jangan sibuk urus kegiatan di luar tupoksi,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran