65,5 Kilogram Sabu Dari Tangan 13 Tersangka Jaringan Internasional Dimusnahkan

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rusyanto Yudha Hermawan memimpin pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu dan ekstasi dengan cara diblender.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Kapolda Kalsel Irjen Pol Rusyanto Yudha Hermawan memimpin pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu dan ekstasi skala besar, yang merupakan jaringan internasional di Mako Polda Kalsel, Banjarbaru, Rabu (15/1/2025) pagi.

Sebanyak 65,5 kilogram, 12.171 butir ekstasi serta 576,99 serbuk ekstasi secara simbolis dimusnahkan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yudha bersama unsur Forkompinda dengan cara diblender dalam cairan detergen. Kemudian sisanya dibakar ke dalam insenarator.

Barang bukti narkotika tersebut adalah hasil pengungkapan Ditresnarkoba Polda Kalsel pada periode Desember 2024 dengan 13 tersangka dari 9 kasus.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rusyanto Yudha Hermawan menegaskan, pihaknya akan lebih ketat melakukan pengungkapan kasus guna menekan peredaran narkoba. Hal ini selaras dengan poin ke-7 Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi dan narkoba.

Baca Juga Polda Kalsel Gagalkan Penyelundupan 70,6 Kilogram Sabu Jaringan Internasional di Momen Akhir Tahun 2024

Baca Juga Dua Warga Pekapuran Ditangkap di Hotel Bersama Belasan Paket Sabu

Diakuinya berdasarkan rentetan pengungkapan kasus narkoba skala besar, para tersangka terafiliasi dengan jaringan internasional Fredy Prama alias Miming yang saat ini masih buronan interpol dan Mabes Polri.

Oleh karena itu, Irjen Pol Yudha memastikan di tahun 2025, pihaknya akan lebih ketat menutup pintu masuk narkoba jaringan internasional dari negara tetangga. Jenderal polisi bintang dua ini menyebut Kalsel merupakan pasar incaran peredaran narkoba.

“Ada beberapa pintu masuk dari negara-negara tetangga, baik itu Malaysia, Philipina ke Indonesia yang harus kita petakan, untuk kita perketat pintu masuk ke Indonesia. Supaya peredaran narkoba ini bisa kita tekan, bahkan hilangkan,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Resnarkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Kelana Jaya menerangkan, jaringan internasional Fredy Prama terbilang licin saat menyelundupkan narkoba.

Kelana menyebut modus operandi dilakukan para tersangka terbilang licin di antaranya membuat bunker di bawah jok mobil untuk mengelabui pemeriksaan, berganti-ganti orang, dan merubah plat nomor kendaraan.

“Terus kami pelajari sehingga mudah-mudahan kita mengungkap jaringan yang ada di Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi