BANJARMASIN, klikkkalsel – Pengelola Taman Satwa Jahri Saleh melalukan evakuasi telur buaya yang dierami induknya, Selasa (22/1/2019). Proses evakuasi telur hewan buas itu berlangsung cukup menegangkan diiringi hujan. Namun, belum membuahkan hasil yang memuaskan, pasca gundukan tanah telur dierami diketahui gagal menetas.
Para petugas sadar berada di kandang hewan buas, yang mana sang induk buaya selalu melindungi telurnya. para petugas taman satwa ini melakukannya dengan sangat hati-hati tanpa melepaskan pandangannya dari area sekitar kolam. Sebab di sana ada empat ekor buaya yang terus mengawasi pergerakan petugas dari dalam air.
“Rasa takut pasti, tapi karena ada pengaman pasti kita lebih yakin dan waspada,” ucap Kurniansyah koordinatir tim hewan buas Taman Satwa Jahri Saleh.
Dengan menggunakan peralatan sederhana seperti alat setrum berdaya rendah, empat bambu berukuran panjang, serta cangkul mini. Proses evakuasi tersebut berhasil dilakukan dan memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 2 jam.
Dari hasil evakuasi ditemukan 40 butir lebih telur buaya, dipastikan sudah tidak bisa berkembang biak atau gagal menetas. Lantaran tempat pengeraman yang tertimbun tanah disertai serabut akar pohon.
“Setelah kita evakuasi mati semua telurnya. Letak penimbunan oleh induk buaya terlalu dalam, kontruksi tanah terlalu keras. Sehingga, sulit proses menetas anak buaya juga terhalang akar-akar pohon tadi,” terang Kepala UPT Tanam Satwa Jahri Saleh, Muis Ridayat kepada awak media.
Guna mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang, pihak UPT Taman Satwa Jahri Saleh akan menambah pasir dan mengurangi komponen tanah pada permukaan kolam buaya. Agar saat proses penetasan telur buaya dapat berlangsung lancar untuk hari masa buaya bertelur nanti.
Sebelumnya, sudah ada 17 ekor anak buaya berhasil menetas dari kantung telur. Kemudian berhasil dievakuasi petugas, untuk ke tempat lain untuk penangkaran lebih lanjut, pada 10 Januari lalu. (rizqon)
Editor : Farid
