BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebagai salah satu upaya menjalankan program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin dan Ananda, Dinas PUPR fokus melakukan pengerukan dan pendalaman fungsi sungai dan kanal di Banjarmasin.
Dalam fokus kerjanya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin telah menentukan 10 sungai yang akan dilakukan pengerukan.
Disampaikan Kepala Bidang Sungai di Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony bakal dilaksanakan secepatnya. Paling cepat bulan April agar bisa dikerjakan.
“Kegiatan ini juga sejalan dengan program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin. Oleh karena itu ada 10 sungai yang jadi prioritas untuk normalisasi,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga Identitas Mayat Mengapung di Sungai Alalak Terungkap, Ternyata Masih Berusia 13 Tahun
Untuk 10 sungai yang akan dinormalisasi ini beberapa diantara yakni, Sungai Belitung, Sungai Sutoyo untuk kawasan Banjarmasin Tengah, kemungkinan untuk Banjarmasin Timur seperti Sungai Simpang Limau, Sungai Lulut. Lalu Sungai Pemurus untuk daerah Banjarmasin Selatan.
Adapun untuk perkiraan berapa besar anggaran yang dibutuhkan, Thony menerangkan, kemungkinan untuk satu sungai membutuhkan biaya antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Tergantung luasan dan panjang sungainya.
“Saat ini masih kita proses untuk pengadaan barang jasa, mudahan-mudahan di akhir April sudah bisa berkontrak. Kami usahakan semuanya bisa dikerjakan berbarengan,” jelasnya.
Kendati demikian pihaknya tidak akan melakukan pengerukan terlalu dalam pada aliran sungai yang diatasnya masih berdiri bangunan rumah.
Pasalnya apabila dilakukan pengerukan terlalu dalam dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor diarea tersebut.
“Estimasi kami mungkin sekitar 1 sampai 1,5 meter saja untuk melakukan pengerukan, kami tidak berani untuk terlalu dalam karena sungai kita kiri kanan masih banyak perumahan,” ungkapnya.
“Namun, jika nanti kawasan itu tidak ada perumahan di kiri kanan mungkin kami berani untuk mengeruk dalam-dalam. Tapi nanti sambil kita pantau,” sambungnya.
“Minimal bisa menampung sementara debit air ketika air pasang ataupun ketika curah hujan tinggi,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





