Suasana melompong Jalan Trans Kalimantan sekitara Kecamatan Anjir Muara - Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Batola. (foto:rizqon/klikkalsel).
BANJARMASIN, klikkalsel.com– Status tanggap darurat Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) bertolak belakang dengan kesigapan tim di lapangan. Salah satunya, memperketat pintu ke luar masuk perbatasan provinsi, yang saat ini belum beroperasi maksimal.
Jajaran Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan (P3)Covid-19 Kalsel kembali melaporkan kinerja tim, Selasa (24/3/2020) sore di Command Center Diskominfo Kalsel, Banjarbaru.
Ketua Harian P3 Covid-19, Wahyudin tak menampik saat ini masih ada kelonggaran di pintu ke luar masuk batas provinsi, salah satunya di Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang saat ini belum beroperasi.
Wahyudin yang juga sebagai Kepala BPBD Kalsel, menambahkan di Batola ada beberapa titik posko penjagaan dan pemeriksaan orang luar Kalsel yang masuk. Diantaranya untuk jalur darat di Jalan Trans Kalimantan sekitar Kilometer 18 Kecamatan Anjir Pasar yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Lanjut, ungkap Wahyudin, wilayah perairan Sungai Barito di Bumi Selidah julukan Batola juga jadi perhatian. Rencananya, akan didirikan posko pemantauan, yaitu di Kecamatan Tabukan untuk pemantauan pelabuhan kapal feri penyeberangan dan pelabuhan di Kecamatan Marabahan khusus untuk speedboat.
“Tim ini akan bergerak pada hari berikutnya, karena baru merumuskan titik-titiknya,” sebutnya.
Selanjutnya, Kabupaten Tabalong juga menjadi daerah yang harus diperkuat pintu masuk karena berdekatan dengan Provinsi Kalimantan Timur. Setidaknya, ada empat titip pantauan yang sudah didirikan.
“Gugus Tugas Pencegahan, Penanganan, dan Pengendalian Covid-19 untuk pengawasan di perbatasan sudah dilaksanakan di Tabalong mulai hari ini sudah jalan. Ada empat titik yang dilaksanakan, dua titik antara provinsi, dan dua titik antar kabupaten,” ujar Wahyudin didampingi Juru Bicara P3 Covid-19 Kalsel, Muslim.
Selain itu, Kotabaru juga menjadi daerah pemantauan antar provinsi. Wahyudin mengatakan, kabupaten ini sama halnya dengan Batola belum beroperasi dan masih merumuskan titik penempatan posko pemantauan.(rizqon)