Warga Keluhkan Truk dan Angkutan Besar Bebas Mondar-Mandir Dalam Kota

Ilustrasi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Belakangan banyak ditemui truk-truk dan angkutan besar lainnya mondar-mandir dengan bebas di jalur-jalur protokol Kota Banjarmasin, bahkan pada jam-jam sibuk.

Hal ini menimbulkan banyak keluhan dari warga, bahkan dituding menjadi penyebab kecelakaan yang terjadi kemarin, Rabu (4/11/2021) menewaskan TN (17) di Jalan R Soeprapto Banjarmasin atau depan Gedung Mahligai Pancasila.

Seperti yang diungkapkan Rizal warga Jalan Pramuka. Beberapa pekan terakhir ia harus rela bermacet ria bersama truk saat akan berangkat kerja. Apalagi ujarnya saat berada di lampu merah perempatan A Yani 1.

Baca juga: Polisi Telah Amankan Sopir Truk Maut, Kasat Lantas Banjarmasin: Masih Dilakukan Pemeriksaan

“Seingat saya dulu pas jam-jam segitu gak ada truk . Kalau sekarang, pagi-pagi udah berjejalan bersama truk,” ucapnya.

Ditemui di ruangannya, Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Adolf Mamuaya tak memungkiri kondisi ini. Ia menduga maraknya truk masuk kota setelah jembatan Sei Alalak selesai.

“Jadi mereka yang dari pelabuhan dan luar kota melintas (dalam kota) karena ingin menuju jembatan Sei Alalak untuk menuju Kalteng atau Kabupaten Barito Kuala,” ucapnya, Kamis (5/11/2021).

Hal ini ujarnya diakibatkan masih rusaknya satu-satunya jalan lingkar yang dimiliki, yaitu Jalan Soebarjo yang biasa digunakan oleh sopir truk dan angkutan berat untuk menuju Kalteng dan Batola.

Hal ini menjadi PR dan catatan Satlantas Polresta Banjarmasin untuk duduk bersama dengan Balai Jalan dan Dinas Perhubungan Banjarmasin guna menentukan langkah-langkah ke depan.

Ia menyebut pihaknya tidak bisa serta merta melarang truk-truk yang mendorong distribusi barang dari satu wilayah ke wilayah lain untuk melewati Banjarmasin. Karena ujarnya Jalan Soebarjo belum bisa dilintasi dan masih dalam perbaikan.

Namun disisi lain, jika dibiarkan dan tidak diatur akan menimbulkan gangguan Kamseltibcar lalu lintas di Banjarmasin.

“Makanya kita akan duduk bersama guna mencarikan solusi terbaik. Apakah waktunya yang diatur, rute yang dilalui maupun apakah akan ada rambu-rambu tambahan,” lanjutnya. (David)

Editor: Abadi