BANJARMASIN, klikkalsel.com – Rendahnya capaian vaksinasi Booster di Banjarmasin disinyalir karena pelayanan dari Puskesmas yang membatasi warga ketika akan bervaksin. Bahkan warga Sungai Jingah mengeluhkan pelayanan vaksin.
Hal tersebut disampaikan, Nurul Azhar, salah seorang warga, yang kecewa lantaran saat ia ingin mendapatkan vaksin booster namum dari pihak Puskesmas menyatakan bahwa dosis vaksim tersebut habis.
Padalah menurutnya sehari sebelumnya ia sudah mendatangi Puskesmas Sungai Jingah untuk bervaksin, namun karena terlalu siang ia dijadwalkan untuk bervaksin hari ini, Jumat (15/7/2022).
“Karena saya sebelumnya vaksin 1 dan 2 mendapatkan vaksin pfizer, jadi untuk booster saya ingin Astra Zaneca,” terangnya.
“Namun karena kemarin itu dosisnya habis saya diminta lagi untuk datang hari ini. Tapi bukannya mendapatkan vaksin, pihak Puskesmas malah menyatakan bahwa stok vaksin habis,” ujarnya.
Padahal menurutnya, ia sudah mengantre sejak pukul 09.00 setelah pulang dari kantor karena ada urusan.
“Tadi saya lewat sekitar pukul 08.00 petugas puskesmas saya lihat masih senam pagi jadi saya ke kantor dulu baru sekitar pukul 09.00 saya kembali lagi ke Puskesmas,” terangnya.
“Tapi setelah sekian lama mengantre petugas di Puskesmas malah mengatakan dosis vaksinnya habis, baik jenis Astra Zaneca maupun jenis lainnya,” lanjutnya.
Setelah gagal mendapatkan vaksin booster tersebut, ia bukannya mendapatkan solusi namun malah dibiarkan begitu saja tanpa adanya solusi dari pihak Puskesmas.
Baca Juga : Pemko Banjarbaru Kolaborasi dengan BIN Kalsel Percepatan Vaksinasi Booster
Baca Juga : Pemerintah Upayakan Capaian Vaksinasi dan Mewujudkan Transisi Pandemi Menjadi Endemi
Karena hal tersebut ia menilai pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas sama saja dengan pelayanan warung, yang mana siapa yang datang itu yang dilayani.
“Seharusnya yang sudah memiliki antrean terlebih dahulu yang dilayani, bukan siapa yang cepat yang dilayani,” keluhnya.
Menurutnya tidak hanya ia yang merasakan hal yang sama, karena ada beberapa orang sebelum dirinya yang sudah terlebih dahulu mendaftar untuk booster malah tidak mendapatkam booster lantaran dosisnya habis.
“Tidak hanya saya. Tadi, ada ibu-ibu yang bernasib sama. Saat saya komplain, petugas tetap bilang tidak bisa,” ungkapnya.
“Saya tidak diminta datang lagi ke puskesmas, atau misalnya disuruh mendatangi puskesmas lain. Tidak ada solusi,” tambahnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Sungai Jingah, Sri Pramundia, tak menepis bahwa manajemen pemberian vaksin yang diterapkan itu mengutamakan warga yang lebih dulu datang.
“Tidak dicatat. Siapa yang datang itu yang dilayani. Asalkan kuota vaksinnya masih ada. Termasuk vaksin booster,” jelasnya.
Dia mengaku, pihaknya menyiapkan dosis vaksin setiap harinya. Jumlahnya tergantung dari masyarakat yang datang. Hanya saja memang, satu vial vaksin itu diperuntukan bagi beberapa orang.
“Ambil contoh, vaksin booster yang ada di kami itu Astarzeneca. Itu harus 20 orang. Kalau datang terlambat dan kuotanya habis, kami tidak mungkin membuka vial baru hanya untuk satu orang,” jelasnya.
“Harus menunggu 19 orang lainnya, agar vaksin tidak terbuang,” tekannya.
Lantas bagaimana tanggapan pihaknya terkait adanya keluhan warga tadi? Pramundia menilai bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan datang terlambat.
“Mungkin datangnya agak siang. Kalau datangnya pagi, pasti dapat. Karena pelayanan kami sejak pagi. Bahkan ada anak sekolah dasar yang kami layani,” ucapnya.
“Artinya siapa yang datang, divaksin langsung. Kalau kesiangan, kami biasa berpesan agar yang bersangkutan datang lebih pagi,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran