Viral Video Syur Pakai Baju Pramuka di Martapura, Kadisdik: Warganet Jangan Cari Identitas Pelaku!

Video syur pasangan bukan suami istri yang viral di media sosial. (Mada)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kabupaten Banjar dihebohkan dengan beredarnya video syur pasangan bukan suami istri yang diduga merupakan salah satu pelajar SMP di Martapura.

Dalam video yang berdurasi 3.40 detik itu, nampak dua orang yang diduga masih pelajar mengenakan pakaian peramuka lengkap dengan kaus kaki, tengah melakukan adegan layaknya suami istri.

Kejadian disinyalir bukan dilakukan di dalam lingkungan sekolah, melainkan di sebuah kamar, di mana dalam video itu kedua pasangan ini berada di atas kasur.

Namun, dari informasi yang dihimpun klikkalsel.com, video yang beredar ini sudah lama terjadi, bahkan para pelaku telah pindah sekolah, serta perkara ini telah selesai bersama dengan pihak guru dan orang tua masing-masing pelaku.

Kepala Dinas Pendidikan (Ka Disdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny menanggapi kejadian ini meminta, agar warga net bijak dalam ber-sosial media, serta tidak mencari-cari identitas dua sejoli di dalam video tersebut.

“Ini demi menjaga kesehatan mental dan masa depan mereka. Saat itu juga saat pihak sekolah memanggil pihak keluarga yang bersangkutan, orang tua mereka mengambil langkah memindah anaknya demi menghindari bullying dan tetap mendapat pendidikan dengan baik,” ucapnya, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga : Setelah Obok-obok Rumah Dinas, KPK Geledah Rumah Pribadi Paman Birin di Martapura

Baca Juga : KPK Buka Suara, Hasil OTT Kalsel Amankan 6 Orang 4 di Antarnaya Penyelenggara Negara

Liana juga menegaskan, jika pelajar merupakan tanggung jawab bersama sekolah dan orang tua serta masyarakat. Bahkan ucapnya, sekolah juga telah berusaha maksimal untuk mencegah kejadian ini terjadi, dengan melakukan sosialisasi cyber crime, hingga kenakalan lain dengan narasumber dari pihak kepolisian dan perlindungan anak.

Namun ia mengakui, jika pihak sekolah juga tidak dapat mengawasi para pelajar ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah.

“Jadi peran orang tua dan masyarakat juga dibutuhkan dalam menjaga anak-anak kita. Untuk langkah yang diambil pihak orang tua (dua orang yang bersangkutan, red) kemarin sudah tepat, dengan memindahkan anak mereka,” tekannya.

Namun Liana menyayangkan, dengan oknum yang menyebarkan video itu kembali, hingga viral dan dapat merusak mental yang bersangkutan.

“Kalau terus diekspos, kasihan orang tua dan anak-anak mereka. Saya berharap tidak perlu mencari sekolah baru mereka, agar tidak menimbulkan trauma. Takutnya mereka nanti malah tidak mau sekolah lagi,” pintanya. (Mada)

Editor: Abadi