Usai Penangkapan Terduga Teroris, FKPT Kalsel Minta Warga Tak Cemas Berlebihan

Usai Penangkapan Terduga Teroris, FKPT Kalsel Minta Warga Tak Cemas Berlebihan
Ketua FKPT Kalsel saat ditemui awak media.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan, Aliansyah Mahadi meminta masyarakat tidak cemas berlebihan dengan adanya penangkapan sejumlah pelaku terduga terorisme di Kalsel dan Kalteng. Meski demikian, ia pun meminta warga tetap waspada dengan lingkungan sekitar.

Saat ditanya soal potensi kerawanan di Kalsel usai penangkapan tersebut, ia menyebut potensi gangguan keamanan itu akan selalu ada. Namun ia tidak sepakat jika digeneralisasi bahwa Kalsel disebut tidak aman usai adanya penangkapan tersebut.

“Early warning system kita harus dijalankan. Agar kita tetap waspada, tapi kita juga tidak boleh cemas atau takut berlebihan. Kalau kita takut teroris itu akan senang, karena memang itu tujuan mereka,” ucap Ketua FKPT Kalsel saat ditemui klikkalsel.com, Jumat (24/12/2021).

Terkait adanya tudingan fenomena penangkapan terduga teroris hanya ramai jelang Natal, pria yang akrab disapa Didit ini menyebut hal itu bukan sesuatu yang disetting atau dibuat-buat.

Karena diyakininya apa yang dilakukan Densus 88 Anti Teror telah melalui serangkaian penyelidikan panjang dan tidak gegabah.

“Logikanya kenapa banyak terjadi jelang Natal, karena kemungkinan pada momen-momen ini para pelaku radikalisme akan bertindak, sehingga sebelum terjadi Densus akan lebih dulu mengantisipasinya,” jelasnya.

Baca Juga : Warga Simpang Anem Banjarmasin Geger Banyak Polisi Datang Geledah Rumah Terduga Teroris

Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk bahu membahu untuk menerangi aksi-aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Disebutkannya bahwa sebenarnya perang tersebut bukan hanya tanggung jawab polisi dan pemerintah saja, namun juga menjadi tanggung jawab dan kewajiban seluruh lapisan masyarakat.

“Radikalisme dan terorisme ini adalah musuh kita bersama. Musuh semua golongan, semua agama dan semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Ke depan, Didit menyebut pihaknya akan terus menggalakan berbagai upaya pencegahan. Seperti masuk ke pesantren-pesantren, sekolah-sekolah, kelompok remaja dan sebagainya. Pihaknya pun akan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dalam upaya tersebut.

“Kita sudah lakukan itu sejak lama, karena domain kita sebagai perpanjangan tangan BNPT pada pencegahan. Sedangkan penindakan berada di tangan Densus,” ucapnya.

“Kita juga nanti akan mencoba berkomunikasi dengan eks anggota ormas terlarang. Karena khawatirnya meski ormasnya telah dilarang atau mati, tapi paham itu masih hidup,” imbuhnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya para kaum milenial agar lebih bijak dana menyikapi setiap informasi yang diterimanya. Baik itu yang didapat melalui pergaulan, kegiatan spiritual maupun media sosial.

Karena pelaku terorisme itu akan selalu bertransformasi dalam upaya menyebarkan paham-pahamnya. (David)

Editor: Abadi