BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dibawah kepemimpinan, Ibnu Sabil sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, langsung bergerak cepat membenahi sektor pariwisata.
Fokus utamanya tertuju pada kawasan wisata Siring Menara Pandang, ikon wisata tepi sungai yang setiap harinya dipadati pengunjung.
Ibnu Sabil mengatakan bahwa kawasan ini dinilai membutuhkan penataan serius, terutama terkait keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dinilai belum maksimal.
“Siring Menara Pandang adalah ikon Banjarmasin. Itu PR kita untuk pembenahan,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Ia mengungkapkan, realisasi PAD dari kawasan tersebut tahun ini baru mencapai sekitar Rp600 juta. Menurutnya, angka itu masih jauh dari potensi yang seharusnya dapat digarap oleh pemerintah daerah.
Ibnu menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem retribusi hingga tata kelola kawasan. Langkah tersebut diharapkan mampu mendorong penerimaan daerah secara signifikan.
“Tahun depan semoga bisa naik signifikan. Kita akan benahi sistem retribusi dan manajemen kawasan supaya lebih modern dan transparan,” bebernya.
Penataan PKL pun menjadi perhatian khusus. Menurutnya, keberadaan PKL justru merupakan bagian dari daya tarik wisata kuliner di kawasan Siring.
Namun tanpa penataan yang baik, keberadaan mereka dapat mengganggu estetika dan kenyamanan wisatawan.
“Kita tidak akan menyingkirkan PKL, tapi menata mereka dengan konsep yang manusiawi dan berdaya ekonomi. Kawasan wisata harus bersih, tertib, tapi tetap hidup,” tuturnya.
“Dengan rencana pembenahana itu kita harap Siring Menara Pandang tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga ruang publik yang lebih tertib, bernilai ekonomis, dan mampu meningkatkan daya tarik wisata di Kota Banjarmasin,” pungkasnya.(fachrul)
Editor: Amran





