BANJARMASIN, klikkalsel.com – Peluncuran Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin yang diselenggarakan KPU Banjarmasin Sabtu (8/6/2024) malam lalu menuai kritikan.
Pasalnya kegiatan peluncuran pemilihan tersebut dibalut dengan kegiatan konser yang mengundang artis ibu kota yang tentunya menggunakan anggaran yang banyak.
Disampaikan MS Shiddiq, pakar komunikasi politik Uniska MAB, bahwa peluncuran pilwali Banjarmasin dengan menggelar konser itu sangat tidak patut. Apalagi, jika anggaran yang digunakan berasal dari dana hibah.
“Kalau KPU memang ingin mensosialisasikan tahapan Pilwali Banjarmasin, banyak kegiatan lain yang nilai dan efektivitasnya lebih tinggi,” ucapnya, Senin (10/6/2024).
Ia mempertanyakan, mengapa harus konser dengan mengundang artis nasional, mengapa misalnya tidak menggelar kegiatan budaya atau mengangkat khazah seni tradisional banjar?
“Pertanyaan ini patut dikemukakan, jika peluncuran pemilihan walikota dan wakil walikota Banjarmasin adalah sebuah pesan, mengapa pesan yang disampaikan bukan pesan yang lebih mudah diterima masyarakat apalagi jika jauh dari akar budaya banjar,” terangnya.
“Selain harus mengalokasikan anggaran relatif besar, saya kira konser atau apapun namanya itu, tidaklah efektif sebagai pesan sosialisasi pilwali,” sambungnya.
Terlebih dengan mengundang artis ibu kota, tentunya tidak sedikit anggaran yang di keluarkan untuk menggelar kegiatan tersebut.
“Sudah otomatis, mengundang artis ibu kota pasti mengeluarkan anggaran yang tidak murah. Jika digunakan untuk mempromosikan seni dan budaya daerah tentu ini jauh lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Baca Juga : Budi Doremi Bakal Meriahkan Peluncuran Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin
Baca Juga : Pesta Demokrasi Dimulai, KPU Kalsel Launching Maskot dan Jingle
Peneliti senior di CIDES Institute ini juga menjelaskan bahwa kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya stelah peluncuran Pilwali adalah sosialisasi dan edukasi kepada para pemilih.
“Kita harus akui, meski Banjarmasin termasuk kota besar, tetapi berdasarkan pengalaman Pemilu lalu (pilpres dan pileg), masih banyak pemilih yang belum dicerdaskan cara berpolitiknya, cara menentukan pilihannya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa masih banyak cara lain untuk menarik minat pemilih di Banjarmasin. Misalnya, memanfaatkan tokoh-tokoh kunci di semua tingkatan, hingga ke grassroot, yaitu masyarakat pemilih.
“Kita menginginkan Pilkada November nanti lebih berkualitas dari pilkada di waktu-waktu sebelumnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, tugas penting yang diemban KPU dan Pemko Banjarmasin adalah mencerdaskan pemilih, agar pemimpin ke depan juga lebih berkualitas dan mampu menjawab tantangan perubahan yang terjadi sangat cepat dewasa ini.
“Kita harus terus belajar, bahwa semakin berkualitas pemilu maka semakin berkualitas pula pemimpin yang dihasilkannya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Banjarmasin, Rusnaillah menjelaskan alasannya menggelar peluncuruan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin yang mengundang artis ibu kota tersebut adalah salah satu tahapan Pilkada Walikota Banjarmasin.
“Karena pemilihan kepala daerah ini merupakan pesta rakyat bagi Kota Banjarmasin. Setiap masyarakat boleh menyaksikan. Justru kami sangat senang jika masyarakat bisa melihat langsung,” ujarnya.
Kamudian ketika ditanyakan terkait anggaran yang dikeluatkan untuk acara peluncuran pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin yang mengundang Budi Doremi, Angie Carvalho dan Pandaz Feat Alint Markani itu, Rusnaillah enggan menjawab secara jelas.
“Kita sesuai pagu saja,” jawabnya singkat.
Sedangkan secara keseluruhan, KPU Kota Banjarmasin menerima dana hibah dari APBD Kota Banjarmasin untuk pelaksanaan Pilkada 2024 ini yakni sebesar Rp 50 miliar. Yang pada tahun 2023 telah di cairkan sebesar Rp 20 miliar, dan sisanya di tahun 2024 ini.(fachrul)
Editor : Amran