BANJARMASIN, klikkalsel.com – Keperluan Plasma Konvalesen untuk terapi pemulihan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, masih sangat diperlukan oleh Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin.
Pasalnya pasien yang terkonfirmasi positif di Banjarmasin, khususnya Kalsel, sangat banyak yang memerlukan plasma konvalesen tersebut. Akan tetapi UDD PMI Banjarmasin masih kesulitan untuk mencari pendonor plasma tersebut.
Dikatakan Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, hingga sampai saat ini UDD PMI Kota Banjarmasin sudah memproduksi sebanyak 200 kantong lebih plasma konvalesen untuk diberikan kepada pasien Covid-19.
Pria yang akrab disapa dr Rama ini mengatakan, bahwa keberhasilan penyembuhan yang dilakukan dengan menggunakan terapi plasma konvalesen di Banjarmasin ini masih belum terlalu terlihat.
Akan tetapi ia meyakini bahwa banyak pasien Covid-19 yang sembuh atau membaik setelah diberikan terapi plasma konvalesen ini.
“Kalau di Jawa Timur saja hasil penelitian dan uji yang mereka lakukan itu keberhasilannya mencapai 90 persen berhasil, kalau di Banjarmasin ya sejauh yang kami tahu sekitar 60 persen,” tuturnya, Kamis (18/2/2021).
Rama juga mengatakan bahwa di Februari ini saja, UDD PMI Banjarmasin sudah memproduksi sebanyak 90 kantong plasma, yang mana 76 kantong sudah di salurkan ke Rumah Sakit yang merawat pasien Covid-19.
Namun hingga sampai saat ini yang menjadi kendala adalah belum banyak pendonor plasma konvalesen yang tersedia, untuk pengambilan titer antibodi tersebut.
“Kita terus kerjasama dengan instansi-instansi dan pihak swasta agar setiap karyawan yang sudah pernah terinfeksi virus corona bersedia jadi pendonor. Salah satunya yang baru-baru ini dengan pihak BUMN,” ucapnya.
Rama juga berkeinginan, agar institusi pemerintahan bisa menyerukan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pernah terpapar virus untuk menjadi pendonor plasma konvalesen.
Dimana saat ini, lanjut Rama, hanya beberapa ada orang dan secara pribadi saja yang datang dan bersedia menjadi pendonor. Sedangkan secara institusi atau instruksi pimpinan belum ada sama sekali.
“Padahal kita sudah sering mengimbau,” imbuhnya.
Menurutnya, jumlah ASN yang mencapai ribuan orang sangat berpotensi membantu ketersediaan stok plasma konvalesen.
Meskipun tidak semua orang yang bisa menjadi pendonor. Yaitu hanya orang-orang yang benar dinyatakan sembuh secara sendiri dari Covid-19. Kemudian telah dinyatakan negatif dan tidak bergejala selama 14 hari.
“Tidak semua bisa. Jika orang itu sudah pernah mendapatkan plasma konvalesen maka tidak bisa jadi pendonor. Karena dia sembuh bukan karena anti bodinya. Padahal titer anti bodinya itu yang kita ambil untuk diberikan kepada pasien Covid-19,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran