BANJARMASIN, klikkalsel – Kebakaran lahan yang belakangan makin sering terjadi membuat kondisi Banjarmasi mulai terlihat berkabut karena serangan asap. Hal tersebut membuat kekhawatiran masyarakat terkait kualitas udara yang mulai menurun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Muhyar saat dihubungi klikkalsel.com, mengatakan kabut asap yang menyerang Banjarmasin merupakan kiriman dari kabupaten tetangga.
Namun ia tidak ingin menyalahkan siapapun terkait hal ini dan lebih memilih untuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi.
“Kita koordinasi terus ke dinas terkait, kita juga terus galakan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan maupun sampah di musim seperti ini,” ujarnya, Jumat (6/9/2019).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, dr Machli Riyadi mengungkapkan, Partikulat Matter (pm10) yaitu partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron ialah 75 microgram/m3.
“Menurut BPBD 75 micoragram per m3, jadi masih dalam level sedang. Nilai itu per sore kemarin,” ujar Machli.
Sedangkan menurut Machli, Nilai Ambang Batas (NAB) atau Batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ialah 150 gram/m3.
Jika ambang batas tersebut terlampaui, maka masyarakat tidak disarankan untuk beraktifitas di luar rumah.
“Kalau sekarang masih aman, namun sebagai upaya pencegahan agar tidak terserang ISPA maka gunakan masker,” imbuhnya.
Pihaknya ujar Machli telah membagikan 3.000 masker kepada masyarakat dari 10.000 yang disediakan oleh pihaknya. Jika memang nanti situasinya memang membutuhkan, Dinkes akan kembali membagikan masker-masker tersebut.
Meski kondisinya masih aman untuk beraktifitas diluar rumah, namum ia tetap menyarankan warga untuk selalu menggunakan masker jika ke luar rumah.
“Selain itu, jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur agar tidak mudah sakit, khususnya mereka yang punya Asma,” pungkasnya. (david)
Editor : Farid





