MARTAPURA, klikkalsel.com – Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang banyak menelan korban jiwa dari suporter Arema FC dan Personil Polri, berdampak pada kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini dihentikan.
Kerusuhan tersebut terjadi usai laga pekan ke 11 lanjutan BRI Liga 1 2022-2023 antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Karena banyaknya korban jiwa dalam kerusuhan tersebut Presiden RI, Joko Widodo meminta agar Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara.
Menindak lanjuti hal tersebut, laga Big Match yang mempertemukan dua rival abadi, Persija Jakarta menghadapi Persib Bandung juga terpaksa ditunda.
Tak hanya itu, partai tunda pekan ke 6 yang mempertemukan PS Barito Putera menjamu PSM Makassar juga ditunda.
Hal tersebut disampaikan Match Commisioner PS Barito Putera melawan PSM Makassar, Isa Lawani, saat sesi pressconference usai macth coordination macth (MCM) dengan pihak panitia pelaksana dan kedua pihak perwakilan tim.
Baca Juga : Raih Hasil Imbang, Barito Putera Bertahan di Papan Bawah
Baca Juga : Bertahan di Barito Putera, Renan Alves: Saya Merasa Nyaman
Menurut Isa Lawani, meski hingga sampai saat ini belum ada surat resmi yang dikeluarkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait pemberhentian Liga 1 ini. Pihaknya telah setuju untuk menunda atas dasar surat imbauan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Yang pertama ada surat imbauan dari LIB kemudian yang kedua saya selaku Match Comm ada melakukan koordinasi dengan Sekjen PSSI, dan beliau langsung menjawab semuanya dihentikan,” ucapnya, Minggu (2/10/2022).
“Untuk itu saya mengimbau kepada kedua tim (Barito Putera dan PSM Makassar) agar legowo menerima keputusan ini. Sambil kita menunggu surat resmi dari PSSI,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia Pertandingan, Rudi D Siswantoro, bahwa keputusan penundaan laga tunda pekan ke 6 antara Barito Putera menghadapi PSM Makassar ini keputusan semua pihak.
Selain itu dikatakannya bahwa penundaan ini juga merupakan keputusan dari PT LIB meskipun hingga saat ini belum ada surat resmi yang dikeluarkan.
“Mungkin dengan kondisi yang tidak biasa di Kota Malang, sehingga pihak liga belum bisa mengeluarkan surat resminya. Tapi kita sudah mendengar dari pemberitaan bahwa sudah ada instruksi untuk pemberhentian sementara liga 1,” bebernya.
Keputusan penundaan pertandingan yang cukup berat ini harus terpaksa dilakukan, tidak ada sedikitpun penolakan dari kedua belah pihak tim yang rencananya akan berlaga besok hari.
Seperti halnya disampaikan oleh Asisten Manager PSM Makassar, Syaril, bahwa kejadian ini bukan berita duka untuk Malang saja, atau berita duka untuk pencinta sepakbola di Indonesia.
“Ini merupakan berita duka untuk seluruh masyarakat Indonesia,” terangnya.
Sama halnya dengan yang disampaikan Asisten Manager PSM Makassar, Asisten Pelatih Barito Putera, Isnan Ali juga mengatakan hal yang sama. Ia pun berharap kejadian ini tidak akan lagi terjadi di Indonesia.
“Mudah-mudahan ini merupakan tragedi atau kejadian yang terakhir kalinya untuk sepakbola Indonesia sepanjang sejarah yang paling banyak memakan korban,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran