BANJARBARU, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel H. Muhidin memimpin Rakor Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 di Gedung DR. KH. Idham Chalid di Banjarbaru, Senin (4/8/2025).
Rakor ini diikuti unsur Forkompinda Kalsel, BMKG Kalsel, kepala daerah kabupaten/kota, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Kalsel, dan instansi vertikal lainnya. Hasil rakor disepakati bahwa Kalsel kini berstatus Siaga Darurat Karhutla.
“Dari rakor hari ini, kita sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla untuk Provinsi Kalsel, karena di Kalsel sudah ada dua Kabupaten/Kota yang menetapkan status tersebut,” jelas Gubernur H. Muhidin.
Pada kesempatan ini, Gubernur H. Muhidin juga memerintahkan kepada seluruh kepala daerah 13 kabupaten/kota, agar menganggarkan peralatan pemadam kebakaran untuk setiap desa.
“Semua daerah harus menyiapkan peralatan pemadam kebakaran. Satu desa satu alat pemadam. Ini penting, agar dapat dengan cepat mengatasi persoalan kebakaran. Kami berharap, tahun 2026 semua Pemerintah Daerah dapat menganggarkan untuk seluruh desa di daerah mereka masing-masing,” ucapnya.
Baca Juga : Hadapi Potensi Karhutla, Kalsel Minta Kerahkan 6 Helikopter dan Modifikasi Cuaca ke BNPB
Baca Juga : Pemprov Kalsel Tanam 50 Ribu Bibit Cabai di Bukit Merangkul
Gubernur H Muhidin juga menekankan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar dan meminta seluruh pihak untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Kami minta seluruh pihak untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan mereka, jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi dengan sengaja. Karena akan ada sanksi hukum atas tindakan seperti ini,” tandasnya.
Kesepakatan lain dari hasil rakor juga akan dilaksanakan Aktivasi Pos Komando Penanganan Karhutla, dan Aktivasi rencana Kontingensi bencana karhutla Kalsel menjadi rencana operasi.
Selain itu, Pemprov Kalsel juga mengagendakan
Apel Siaga Karhutla yang rencananya dilakukan pada Kamis (7/8/2025), dan rencana pembasahan serta perendaman Ring 1 Landasan Ulin untuk melindungi Bandara Syamsudin Noor dari dampak karhutla.
Berdasarkan data BPBD Kalsel, sejak 1 Januari hingga 3 Agustus 2025 menunjukkan total lahan yang terdampak Karhutla yang sebarannya dari seluruh kabupaten/kota mencapai 155,36 hektare.
BPBD Kalsel juga mencatat 73 kejadian Karhutla, dengan jumlah titik api atau hotspot yang ditemukan mencapai 1.922 titik api.
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menegaskan, pihaknya telah menerbitkan maklumat terkait Karhutla sebagai langkah antisipasi.
“Didalamnya terdapat larangan untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Apabila itu terjadi, maka akan ada sanksi pidana kepada pelaku,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi





