Tembok Bangunan Roboh di SMPN 6, Disdik Berharap Keselamatan Siswa Tetap Dijaga

Proses evakuasi korban tertimpa tembok bangunan di SMPN 6 Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bangunan kelas yang sudah lama tidak digunakan di SMPN 6 Banjarmasin roboh saat masih dalam proses pembongkaran. Akibatnya, seorang yang diduga wakar tertimpa hingga tewas.

Bangunan kelas yang sudah lama tidak terpakai tersebut rupanya sejak dua bulan yang lalu tengah dalam proses pembongkaran oleh pihak sekolah.

Nahas sebelum bangunan tersebut benar-benar selesai di bongkar, salah seorang penjaga malam sekolah yang bernama Mulyadi tertimpa tembok bangunan hingga kehilangan nyawa.

Robohnya tembok bangunan yang menimpa salah seorang wakar hingga meninggal dunia tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 18.20 Wita.

Kepala Sekolah SMPN 6 Banjarmasin, Aminsyah mengatakan bahwa, pada sore hari sebelum terjadinya kejadian tersebut, di sekolah sedang ada kegiatan Pramuka.

“Tadi sore kami ada kegiatan pramuka sampai pukul setengah 6 sore, dan saya pun pulang dari sekolah pukul 6 sore,” tuturnya.

“Lalu pada pukul 18.20 saya mendapat kabar bahwa tembok itu roboh dan menimpa penjaga malam itu,” lanjutnya.

Baca Juga : Penjaga Malam SMPN 6 Banjarmasin Tewas Tertimpa Bangunan Kelas yang Dibongkar

Baca Juga : Air Mengucur Deras Dari Plafon Terminal Induk KM 6 Banjarmasin

Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah pun akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Banjarmasin untuk memagar kawasan pembongkaran.

“Nanti kita akan koordinasi dengan Dinas, supaya kawasan ini di pagar seng dulu. Agar anak-anak tidak ada yang bermain ke daerah sini,” tuturnya.

“Kami juga akan berkoordinasi, apakah siswa yang kelasnya dekat sini nanti hari Senin itu diliburkan dulu atau seperti apa nanti,” sambungnya.

Kepala Sekolah SMPN 6 Banjarmasin, Aminsyah

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, yang langsung mendatangi lokasi kejadian pasca robohnya tembok bangunan kelas tersebut meminta agar kawasan pembongkaran itu segera dilakukan pemagaran.

“Harapan kita kedepan pihak sekolah agar memagar kawasan ini dengan seng. Karena kita khawatir anak-anak kita di sekolah nanti bermain kesini,” bebernya.

“Karena tentu para anak-anak itu pasti ingin tahu lokasi kejadian itu. Makanya kita minta secepatnya pihak sekolah melakukan pemagaran itu,” sambungnya.

Nuryadi pun mengakui bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan lama yang tidak terpakai, dan sedang dilakukan pembongkaran.

“Rencananya di tahun 2024 ini bangunan ini akan kita renovasi. Makanya kita bongkar duluan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran