BANJARMASIN, klikkalsel.com – SMP sederajat sudah mulai melaksanakan ulangan di tengah pandemi Covid-19, namun prosesi pelaksanaan ulangan kali ini tidak seperti sebelumnya, dikarenakan para peserta didik harus menjawab soal dengan sistem daring atau online.
Pelaksanaan ulangan berbasis online tersebut sudah mulai diterapkan sejak tanggal 8 Juni 2020, kemarin. Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, saat dikonfirmasi oleh klikkalsel.com.
Menurut totok, pelaksanaan tersebut baru diterapkan untuk SMP Sederajat saja, Ia juga mengatakan, bahwa sistem ulangan berbasis daring ini sudah dilaksanakan seluruh sekolah SMPN di Banjarmasin.
Baca Juga : Lagi, Satu PDP Balangan Meninggal Dunia
Hal itu juga menurutnya, sesuai dengan keputusan dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) bahwa semua sekolah melaksanakan ujian berbasis online karena pandemi Covid-19.
“Pelaksanaannya itu tidak seragam, jadi masing-masing sekolah dan guru punya kebijakan sendiri-sendiri,” ucap Totok.
Ia menambahkan, bahwa ada sejumlah sekolah negeri yang punya kemampuan, melaksanakan ulangan dengan sistem aplikasi, dimana dalam aplikasi tersebut akan keluar soal ulangan dan pada waktu yang sudah ditetapkan maka soal tersebut akan langsung otomatis ditarik.
“Jadi ada beberapa sekolah yang menggunakan aplikasi, seperti SMPN 1 dan SMPN 9 jadi setiap anak stanby di waktu yang bersamaan dan kalau waktunya habis langsung otomatis tertutup. Tapi ada juga beberapa sekolah yang menggunakan Whatsapp, jadi soalnya dikirim melalui Whatsapp, setelah dijawab langsung dikembalikan lagi kepada gurunya soal yang sudah terjawab itu,” jelasnya.
Tapi kata dia lagi, bahwa tidak semua sekolah menggelar ulangan berbasis online dari tanggal 8 hingga 13 Juni 2020, karena ada juga beberapa sekolah yang menggelar lebih dari waktu tersebut.
“Kisarannya itu dari tanggal 8 sampai 13 Juni, tetapi ada juga yang sampai tanggal 17 Juni, karena ada beberapa mata pelajarannya yang setiap hari diujikan,” tuturnya.
Sementara untuk sejumlah murid yang tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan ulangan berbasis online, Ia mengungkapkan bahwa pihaknya dalam melaksanakan ulangan ini masih bersifat fleksibel, dikarenakan di beberapa sekolah ada anak murid yang tidak mampu melaksanakan ulangan secara Online.
“Jadi yang tidak punya sarana untuk ulangan secara online, maka ada soal yang diantarkan oleh gurunya karena rumah juga berdekatan dengan sekolah,” paparnya.
Ada juga sekolah yang terpaksa meminta anak muridnya ke sekolah untuk ulangan, seperti SMPN 18, “kemarin ada disampaikan pihak sekolah, bahwa ada beberapa muridnya yang terpaksa harus ke sekolah karena mereka tidak punya akses untuk Ulangan secara online, tapi itu kebetulan rumahnya dekat dengan sekolah, tapi jumlahnya tidak banyak, dari laporan kemarin sekitar 4 sampai 8 orang,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran