BANJARMASIN, klikkalsel.com – Program 10.000 Swab Test atau tes usap pengambilan lendir tenggorokan identifikasi Covid-19 massal positif digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) selama 3 hari dari 14-17 Agustus di 13 kabupaten/kota. Masyarakat pun diminta proaktif serta dalam program guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Wakil Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Roy Rizali Anwar menjelaskan target utama 10.000 Swab Test massal tersebut adalah warga yang bergejala dan pernah kontak erat yang pasien terinfeksi Virus Corona.
“Bagi warga bergejala Covid dan pernah kontak erat segera melapor ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat sehingga dapat dilakukan tes swab,” tuturnya saat konferensi pers virtual, Rabu (12/8/2020) sore.
Kendati demikian, masyarakat diminta mendukung penuh program tersebut. Roy juga mengatakan warga jangan takut dites swab kendati dilaksanakan oleh tenaga terampil dan akan diberikan treatment penyembuhan apabila hasilnya positif.
Roy menambahkan, persiapan teknis dan pelaksanaan tes usap massal telah mencapai 90 persen. Sebelumnya, sebagian tes sudah dilakukan khususnya di perkantoran Pemprov Kalsel.
Secara resmi swab test masif akan digelar mulai 14 sampai 17 Agustus. Lokasi swab test akan digelar di seluruh fasilitas kesehatan kabupaten/kota dengan sasaran para kontak erat positif.
“Namun apabila kuotanya berlebihan akan dilaksanakan tes swab di pasar, terminal dan tempat kerumunan lainnya,” ujar Roy.
Untuk diketahui, kapasitas mesin PCR di Kalsel saat ini telah siap dengan kemampuan membaca hasil swab 2000-an sampel seharinya.
“Waktu analisa hingga sampai hasil swab keluar antara 24 jam sampai 3 hari,” tandasnya.
Imbauan mengikuti test swab massal ini juga diserukan anggota Komisi IV DPRD Kalsel Athailllah Hasbi, yang telah menerima hasil uji swab. Menurutnya, masyarakat tak perlu takut saat diambil sampel lendir tenggorokan kendati dilakukan tenaga kesehatan yang profesional.
“Alhamdulillah hasil swab test di Sekretariat DPRD Kalsel, negatif. Tak ada rasa sakit saat lendir tenggorokan diambil” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel yang juga Juru Bicara Gugus Tugas, M Muslim mengatakan daya tampung fasilitas kesehatan dan tempat karantina di seluruh kabupaten sudah disiapkan mengantisipasi temuan kasus positif.
Bahkan bila 50 persen dari 10 tes swab hasilnya positif juga sudah disiapkan penanganannya. Sasaran utama tes swab nanti ada tiga yaitu kontak erat terkonfirmasi, suspect dan probable.
“Dari data yang ada, 88 persen kasus positif di Kalsel tanpa gejala, jadi treatment akan dilakukan di karantina atau isolasi mandiri,” jelas Muslim.
Ada 5 laboratorium yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan sampel swab. Di antaranya, BBTKLPP Banjarbaru 500 spesimen, RSUD Ulin 800 spesimen per hari, RSUD Ansari Saleh 279 spesimen per hari, Balitbangkes Tanah Bumbu 250 spesimen per hari dan RS Bhayangkara 150 spesimen per hari.
Berikut data alokasi tes swab 10.000 spesimen yang akan digelar di Kabupaten Kota se Kalsel. Kota Banjarmasin mendapatkan jatah 1.399, Tanah Bumbu 1.064, Balangan 946 orang, Banjar mendapatkan jatah sasaran 869 orang, Banjarbaru dengan 844 orang, Tanah Laut dengan 796 orang dan Tabalong dengan 746 orang. Kemudian Hulu Sungai Tengah dengan 661 orang, Batola 644 orang, Hulu Sungai Selatan 635 orang, Hulu Sungai Utara 503 orang, Tapin 501 orang, dan Kotabaru dengan 397 orang. (rizqon)