Sosial  

Strategi Pencegahan Terorisme, FKPT Kalsel Gelar TOT Guru Pelopor Moderasi Beragama

Inspektur BNPT RI, Catur Iman Pratignyo menyampaikan sambutanya saat membuka kegiatan kegiatan Internalisasi Nilai-nilai Agama melalui Training of Trainer Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama oleh FKPT Kalsel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Selatan (FKPT Kalsel) menggelar kegiatan Internalisasi Nilai-nilai Agama melalui Training of Trainer (TOT) Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama.

Kegiatan tersebut digelar di Gedung General Building Universitas Lambung Mangkurat, Kamis (20/10/2022) dan diikuti sejumlah guru atau tenaga pengajar dari jenjang Sekolah menengah Pertama serta Atas (SMP/A) sederajat di Kota Banjarmasin sebagai strategi atau upaya pencegahan terorisme.

Hadir untuk membuka acara, Ketua Umum BNPT RI, Drs. Boy Rafli Amar yang diwakili Inspektur BNPT RI, Catur Iman Pratignyo mengatakan, melalui training ini diharapkan para guru nantinya bisa memberikan pelajaran tentang sikap toleransi, radikalisme, terorisme agar keutuhan nilai NKRI tetap terjaga.

Sebagai upaya pencegahan terorisme itu, para guru dibekali untuk memberikan metode pembelajaran kepada pelajar tentang pencegahan penyebaran paham radikal terorisme yang bertentangan dengan Ideologi Bangsa.

Baca Juga : Peringatan 20 Tahun Bom Bali, Kepala BNPT RI: Kami Siap Melindungi, Membantu dan Mendukung Korban Terorisme beserta Keluarga

Baca Juga : Peringatan 20 Tahun Bom Bali, Kepala BNPT RI: Kami Siap Melindungi, Membantu dan Mendukung Korban Terorisme beserta Keluarga

“Target kita dari kegiatan ini, para guru akan dibekali cara membuat video pendek dengan substansi yang benar,” jelasnya.

Setelah itu, video tersebut nantinya akan di publish ke sejumlah sosial media pribadi sebagai narasi bagi generasi muda agar mereka paham tentang apa itu radikalisme dan terorisme.

“Sehingga dengan cara itu, mereka bisa kita membentengi terlebih dahulu dari kemungkinan terpapar paham radikal dan terorisme,” imbuhnya.

Adapun alasan pihaknya menyasar ke guru guru ialah sebagai cara mencegah paham radikal terorisme itu, karena menilai peluang para guru lebih besar untuk menyampaikan pengertian tentang bahaya jika terpapar intoleran, radikalisme dan terorisme.

Ditambahkan, Ketua FKPT Kalsel, Drs Aliansyah Mahadi, kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 orang guru SMP maupun SMA sederajat di Kota Banjarmasin yang kedepannya diharapkan bisa sama sama berupaya melakukan pencegahan terhadap radikal dan terorisme.

“Dari mereka ini, kita bisa menyalurkan atau menyampaikan kepada rekan-rekan sejawat dan anak didiknya serta lingkunganya untuk sama sama bergerak mengupayakan pencegahan terhadap radikal dan terorisme,” jelasnya

Melakukan Training of Trainer kepada para guru, kata Drs Aliansyah Mahadi hal itu mengingat saat ini anak muda lebih rentan terpapar paham radikal dan terorisme.

Sehingga perlu peran serta guru untuk sama sama memberikan bimbingan dan pemahaman dalam upaya pencegahan terhadap radikal dan terorisme.

“Artinya dengan lewat guru-guru mungkin mereka bisa menyampaikan bagaimana upaya pencegahan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi