Stok Melimpah, Pemprov Kalsel Perketat Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban

Peternakan sementara sekaligus tempat penjualan Pondok Qurban di Jalan Veteran, Banjarmasin Timur, mulai ramai orderan menjelang Idul Adha.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Perkebunan dan Perternakan (Disbunak) Kalsel memastikan stok hewan kurban terbilang aman. Saat ini Pemprov Kalsel melakukan pengawasan ketat hewan kurban guna menjamin rasa aman konsumen.

Disbunak Kalsel mencatat permintaan kurban meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan hewan kurban pada 2022 sebanyak 10.553 ekor, meningkat 40 persen dari tahun 2023 atau sejumlah 14.527 ekor. Tahun ini diperkirakan hewan kurban, baik itu sapi, kerbau dan kambing berjumlah 21.791 hewan kurban.

Peningkatan permintaan hewan kurban itu dapat terpenuhi berkat program super prioritas Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti Plasma (SISKA KU INTIP) yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan mendapat dukungan penuh Kementerian Pertanian.

Kepala Disbunak Kalsel Suparmi mengatakan, Pemprov Kalsel menjamin stok atau ketersediaan hewan kurban untuk keperluan ibadah masyarakat Kalsel lebih dari cukup, jumlahnya sebanyak 26.659 ekor.

Baca Juga Penjualan Hewan Kurban di Kampung Arab Mulai Meningkat

Baca Juga Pemprov Kalsel Bagikan Ribuan Mushaf Quran kepada Masjid dan Pondok Pesantren

“Jadi kita tidak ada namanya Kalsel kekurangan hewan kurban tahun 2024 ini, kita banyak stok. Semakin banyak hewan kurban, kami dalam segi pengawasan juga semakin ketat,” tuturnya, Selasa (28/5/2024).

Selain stok hewan kurban, Disbunnak juga memastikan keamanan hewan yang harus melewati screening atau pemeriksaan kesehatan dari tim karantina hewan.

“Kami sudah memberikan surat edaran soal pengawasan ke kabupaten kota, kemudian setiap hewan yang masuk ke Kalimantan Selatan itu kan harus melalui karantina, jadi menjadi kewenangan dari badan karantina,” tandasnya.

Sementara itu, Pemprov Kalsel telah mampu mengendalikan wabah penyakit yang biasa menjangkiti hewan kurban seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD). Alhasil masyarakat tidak perlu khawatir dalam membeli hewan kurban saat Idul Adha nanti.

“Sehingga untuk hewan kurban tahun ini sudah terkendali dan aman. Karena semua hewan ternak yang masuk ke Kalsel itu harus melewati karantina. Jadi sudah divaksin. Jadi insyaallah aman,” tambah Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kalsel, Edi Santosa.

Adapun daerah pemasok hewan kurban di Kalimantan Selatan yaitu dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. (rizqon)

Editor: Abadi