Serapan Masih Rendah, Kepala BPKPAD Banjarmasin Pastikan Akhir Tahun Meningkat

Kepala BPKPAD Banjarmasin, Edy Wibowo

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hingga penghujung tahun 2025, serapan anggaran Pemko Banjarmasin masih berada di angka 61,82 persen.

Belum maksimalnya serapan anggaran Pemko Banjarmasin tersebut lantaran adanya kendala di lapangan dan keterlambatan proses pengerjaan yang dilakukan oleh sejumlah SKPD.

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo menyampaikan bahwa untuk anggaran pendapatan tahun 2025 sudah terealisasi sebesar 95,25 persen.

“Dari target kita Rp.2,5 triliun sudah terealisasi Rp.2,4 triliun atau sebesar 95,25 persen,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Pendapatan itu berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didalamnya terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi, hasil KMD dan pendapatan lain-lain yang sah, dengan targetnya Rp.718,7 miliar terealisasi Rp.617 miliar atau 85,85 persen.

Sementara untuk pendapatan transfer daerah sudah 95,82 persen, yang terdiri dari transfer pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah 134,18 persen.

Kemudian, Edy juga menjelaskan bahwa data per 23 November 2025 realisasi belanja daerah dari target Rp.2,6 triliun telah terelaisasi Rp.1,6 triliun atau 61,82 persen.

Baca Juga : Kerjasama dengan Bank Kalsel, BPKPAD Banjarmasin Sediakan Pembayaran WP Via M-Kios

Baca Juga : BPKPAD Banjarmasin Siapkan M-Kios, Inovasi Digital Pembayaran Pajak

“Untuk realsisasi belanja ini kemungkinan akhir November atau pertengahan Desember baru banyak proses pembayaran dari beberapa SKPD, seperti PUPR, Disdik dan SKPD lainnya,” terangnya.

Ia juga membeberkan alasan mengapa baru akhir November atau pertengahan Desember 2025 baru bisa memaksimalkan realisasi tersebut. Karena banyak pekerjaan yang masih tahap penyelesaian.

“Kemungkinan di khir tahun belanja ini sekitar 75-80 persen bisa kita realisasikan,” bebernya.

Namun dari keseluruhan ia mengatakan bahwa belanja operasional 69,20 persen, belana modal 35,67 persen. “Belanja modal kita memang masih rendah, karena ada beberapa kendala, karena beberapa pengerjaan tidak bisa kita selesaikan di tahun 2025 ini,” ungkapnya.

“Seperti pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di simpang empar Sungai Andai dan Padat Karya. Kemudian penyelesaian NUFReP yang masih belum, tapi mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan ini bisa diselesaikan karena masih ada kendala dilapangan yang menjadi salah satu penghambatnya,” jelasnya.

Selain itu juga, ia menyampaikan bahwa untuk pengerjaan gedung, bangunan juga terkendala, namun hingga sampai saat ini masih berproses, baik di Disdik maupun Dinkes.

“Jadi ada beberapa pengerjaan yang belum rampung sehingga belum dilakukan pembayaran, seperti juga PUPR,” pungkasnya.(fachrul)

Editor: Amran