BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) 3R di kawasan Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, terus ditolak oleh warga sekitar.
Bentuk penolakan warga tersebut yakni dengan mendatangi tempat pengerjaan pembangunan TPS 3R di kawasan tersebut.
Hal tersebut dilakukan oleh salah seorang warga sekitar yakni Rifani, ia meminta kepada para pekerja untuk menunda terlebih dahulu pembangunan TPS 3R tersebut lantaran masih ada warga yang tidak setuju.
“Pekerja mengaku sudah mendapat izin membangun. Saya tanyakan mana izinnya. Soalnya, masih ada warga yang menolak,” ujarnya, Selasa (29/8/2023).
“Tahu-tahu, langsung ada yang menantang berkelahi. Saya juga sempat didorong tadi,” lanjutnya.
Untungnya saat itu, ada warga yang melihat kemudian melerai, sehingga tidak terjadi apapun.
Ia pun menjelaskan alasan adanya penolakan dari warga lantaran sebagian ada yang rumahnya yang langsung bersisian dengan lokasi pembangunan TPS tersebut.
“Apabila dibangun TPS itu nanti bisa menimbulkan bau dan mengakibatkan berbagai penyakit, sampai harga jual tanah pun bisa menurun,” tuturnya.
Selain itu, Rifani juga mengatakan bahwa pihak warga sudah dua kali melayangkan penolakan melalui pihak kelurahan setempat.
Baca Juga Eks TPS Pasar Kuripan Kembali Ditumpuki Sampah
Baca Juga Pemasangan CCTV di Eks TPS Dipertanyakan Anggota Dewan
Bahkan warga pun telah memasang spanduk penolakan di tempat yang akan dibangun TPS 3R tersebut.
“Tahun 2018 lalu, pembangunan TPS 3R itu pernah hendak digarap. Namun, gagal lantaran diprotes warga. Tapi tahun ini, malah dibangun lagi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku bahwa warga yang melakukan penolakan tidak pernah diundang saat rapat rencana pembangunan TPS 3R tersebut.
“Kami hanya minta ada mediasi. Sejauh ini, kami cuma dijanjikan bakal dimediasi. Tapi, tak kunjung ada realisasi,” ucapnya.
“Ujung-ujungnya, pembangunan sudah mau dimulai,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki saat dikonfirmasi membenarkan bahwa hingga saat ini masih ada warga yang tidak setuju dengan pembangunan TPS 3R itu.
Kendati demikan ia menepis tudingan bahwa tak ada sosialisasi atau mediasi yang digelar.
“Mayoritas masyarakat mendukung pembangunan itu. Yang melakukan penolakan, hanya segelintir warga di sekitar lahan pembangunan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Jack ini pun mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan keringanan bahkan mengalah ketika ada protes.
“Saat itu, warga mengaku pembangunan akan melindungi rumah mereka. Karena tanah yang tersedia itu luas, kami geser pembangunannya,” jelasnya.
“Ketika mediasi kami juga diminta membeli rumah berikut tanah mereka seharga Rp500 juta. Siapa yang berani,” sambungnya.
Jack pun kembali menekankan, bahwa selain mayoritas warga mendukung pembangunan, Rt hingga lurah setempat juga mempersilakan pembangunan.
Karena tujuannya, juga untuk kemaslahatan masyarakat banyak.
“Tapi yang namanya orang yang tidak paham dan mengerti, itu memang sulit. Masa satu orang mengalahkan persetujuan orang banyak,” tekannya.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa TPS 3R itu adalah bantuan Kementerian PUPR. Yang pembangunannya, dilakukan oleh Bidang Cipta Karya di Dinas PUPR Banjarmasin, dengan anggaran lebih dari Rp 500 juta.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya bukan membangun TPS baru. Melainkan, memperbaiki TPS lama.
“Di situ kan ada TPS. Itu yang mau kami tutup dan digeser lokasinya ke lahan yang baru. Karena TPS yang ada bersisian dengan fasilitas pendidikan,” jelasnya.
“Dan perlu dipahami, TPS 3R itu letaknya di lingkungan atau permukiman warga. Sudah banyak contoh seperti itu,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran