BANJARMASIN, klikkalsel – Sejumlah pelajar SMA Banua Kalsel diduga keracunan, Rabu (13/2/2019) pagi.
Sontak pengajar dan karyawan di sekolah menengah milik Pemprov Kalsel di Jalan A Yani Km17, Kabupaten Banjar tersebut dibuat kalang kabut.
Kapolsek Gambut, AKP Purnoto melalui Kanit Reskrim Ipda Ruspandi saat dikonfirmasi membantah tentang adanya dugaan keracunan.
Namun, kata dia, kejadian tersebut karena adanya makanan yang tidak higenis dan tercemar bakteri Salmonella yang memicu penyakit tipes.
Hal tersebut ujarnya didapatkan berdasarkan hasil uji lab darah para siswa yang dirawat dan didapatkan hasil, bahwa para pelajar tersebut positif terkena bakteri Salmonella.
“Biasanya hal tersebut diakibatkan karena makanan yang dihidangkan tidak higenis,” ujarnya.
Diungkapkan Ruspandi awalnya, Rabu (13/2/2019) beberapa siswa mengalami mual dan pusing usai menyantap kue sus.
Pihak sekolah sudah berusaha mengobati mereka di klinik sekolah dengan memberikan obat dan pemantauan.
Namun hingga tengah malam jumlah siswa yang berobat terus bertambah dan mengalami keluhan yang sama.
Akibatnya delapan siswa harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Hasilnya mereka dinyatakan menjalani rawat jalan dan dua diantaranya memilih memeriksakan kesehatannya lebih mendalam dengan menjalani rawat inap atas keinginan orang tuanya.
Kemudian, Kamis (14/2/2019) pihak sekolah berinisiatif melakukan pemeriksaan terhadap 38 pelajar yang mengalami gejala mual dan pusing di Rumah Sakit Kartika Banjarbaru.
“Setelah dilakukan pemeriksaan melalui tes darah, hasilnya 7 orang harus dilakukan rawat inap karena positif terkena bakteri Salmonella , sedangkan 31 pelajar rawat jalan,” ujarnya lagi.
Kini tersisa sembilan siswa yang dirawat di rumah sakit, dua diantaranya di Rumah Sakit Sari Mulia atas nama Sulistiawati dan Dania.
Sedangkan tujuh lainnya di rawat di Rumah Sakit Kartika Banjarbaru atas nama Tata, Narisa, Namira, Nabila, Risma, Hana Tasnim dan Rosintan.
Atas kejadian tersebut pihaknya sudah memintai keterangan pihak sekolah dan menunggu sejauh mana dampak dari bakteri itu kepada para siswa.
“Semoga mereka cepat sembuh dan tidak terjadi apa-apa. Namun jika sebaliknya kita tunggu laporan dari orang tua,” pungkas Ruspandi. (david)
Editor : Farid