Ribuan Umat Kristiani di Banjarmasin Melaksanakan Ibadah Kamis Putih

Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy, OFM. Cap, saat memimpin ibadah Kamis Putih di Gereja Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dengan balutan pakaian dominan serba putih ratusan umat Kristen Katolik di Kota Banjarmasin memadati Gereja Keluarga Kudus Katedral Banjarmasin, untuk memperingati wafat Isa Almasih atau kenaikan Yesus Kristus dengan menjalankan ibadah Misa Kamis putih, Kamis (28/3/2024) malam.

Kegiatan dilaksanakan dengan dua sesi, pertama dilakukan sore hari pukul 18.00 WITA dan sesi kedua malam hari pukul 20.00 WITA. Diperkirakan diikuti sekitar 1.200 jemaat.

Pantauan klikkalsel.com peribadatan yang berlangsung selama satu setengah jam lebih ini berjalan secara khidmat dan tertib. Dipimpin Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy, OFM. Cap,

Rangkaian peribadatan Misa Kamis Putih dimulai dari upacara pembasuhan atau pencucian kaki dan mengenang perjamuan malam terakhir.

Uskup Mgr. Victorius Dwiardy, OFM. Cap, juga menjelaskan kegiatan Kamis Putih malam merupakan kelanjutan perayaan Minggu atau pekan suci yang sudah pihaknya mulai dari peristiwa Minggu Palma.

Baca Juga Amankan Perayaan Paskah 2024, Polresta Banjarmasin Sterilisasi Gereja dan Siagakan 144 Personil

Baca Juga Safari Jumat, Bupati Kotabaru Berikan Pesan dan Bantuan untuk Mesjid Nurul Falah di Desa Sebelimbingan

“Dimana Yesus diangkat menjadi Raja, tapi bukan Raja yang berkuasa melainkan Raja yang datang untuk melayani dan datang membawa keadilan serta kedamaian,” ujarnya.

Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Victorius Dwiardy, OFM. Cap,

“Datang dengan menunggang keledai, bukan kuda perang yang menandakan kesederhanaan, kelemah lembutan dan cinta damai,” sambungnya.

Kemudian, perayaan Kamis putih sendiri menceritakan suatu peristiwa sangat penting bagi umat Katolik.

Dimana pentahtaan sakramen ekaristi yang merupakan pusat hidup dari orang beriman Katolik dan tempat untuk menimba kekuatan rohani dalam kehidupan di dunia.

“Dalam sakramen itu menjadi jelas dan dalam pembasuhan kaki pada malam hari sudah kita lakukan tanda jelas bahwa Yesus Kristus, disembah dan dipuja umat Katolik ini adalah Allah yang mau mengosongkan dan merendahkan dirinya, menanggalkan semua kemuliaannya untuk melayani umat sampai membasuh kaki para rasulnya,” jelasnya.

Bukan membersihkan dirinya sendiri, tapi memurnikan mereka dari dosa-dosa dan kekurangannya sehingga menjadi layak menikmati perjamuan kudus dalam rumah Bapak di surga.

Kemudian, selanjutnya akan dilakukan kegiatan yang menceritakan Yesus mati di kayu salib karena taat dan setia kepada Bapaknya di Surga untuk mendatangkan keselamatan bagi umat manusia.

Setelah itu, dilanjutkan dengan perayaan malam paskah pada Minggu mendatang yang menandakan suatu pesta kemenangan atas kegelapan dan dosa dosa telah dikalahkan.

“Pesan dan harapan dalam kegiatan tahun ini agar hidup di dunia ini membawa cinta kasih dan damai untuk seluruh umat,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi