BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan menggandeng Polda Kalsel dan Kanwil Kemenag Kalsel dalam porgram sejuta vaksin Booster yang dicanangkan PBNU. Pelaksanaan secara serentak se Nusantara dan pada saat pembukaan tersambung langsung baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota melalui sambungan Video Conference pada Kamis, 21 April 2022.
“Khususnya di Kalimantan Selatan, PCNU di seluruh kabupaten/kota secara serentak melaksanakan dengan masing-masing jumlah target dosis yang nantinya secara akumulatif akan menjadi bagian dari target 1 juta dosis,” kata Dr Abdul Hasib Salim Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel dalam siaran pers, Jum’at (22/4/2022).
Dia menuturkan berdasarkan hasil Bahtsul Masail PBNU membolehkan bervaksin sekalipun saat kondisi berpuasa. Selain secara hukum tidak membatalkan puasa, vaksin juga sangat bernilai positif demi menjaga kebaikan sesama.
“Memelihara jiwa [hifdzun nafs] merupakan satu dari lima tujuan pokok hukum Islam yang harus dijaga keberlangsungannya oleh umat Islam. Mari kita bervaksin, tidak perlu ragu,” kata Abdul Hasib Salim.
Baca Juga : Begini Penjelasan Ustadz Khoironi Tentang Zakat Fitrah
Baca Juga : Terjawab Sudah, Berikut Head Coach Laskar Antasari Musim Depan
Sekretaris Tanfidziyah PWNU Kalsel Berry Nahdian Forqan berkata gerakan 1 juta Vaksin Booster Jelang Idul Fitri merupakan buah dari kerjasama PBNU, POLRI dan KEMENAG. Hal ini merupakan i’tikad yang sangat baik untuk kemaslahatan ummat.
“Kita perlu dukung dan sukseskan, pada semua tingkatan level kepengurusan; baik PW, PC, MWC serta Ranting NU,” kata Berry.
Dia mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk menyukseskan agenda baik ini. Pesantren, Rumah Ibadah ataupun Kantor NU setiap Kabupaten dan Kota dapat menjadi pilihan tempat guna pelaksanaan vaksinasi secara serentak, terhitung dimulai sejak Kamis, 21 April 2022.
“Mari kita maksimalkan kesempatan baik ini, untuk bersama-sama menjadi aktor pemulihan pada Dunia Kesehatan agar kembali dapat beraktivitas secara normal,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi
